Member Parlemen Demokrat Dilarang Masuki Kantor Pusat USAID

Anggota Parlemen Demokrat Dilarang Masuki Kantor Pusat USAID
Ilustrasi(Dok USAID)

SEKELOMPOK Member Senat dan DPR dari Partai Demokrat ditolak memasuki kantor pusat Badan Pembangunan Dunia Amerika Perkumpulan (USAID) pada hari Senin (3/2) Ketika mereka memprotes upaya pemerintahan Presiden Donald Trump Demi membubarkannya. 

Para Member parlemen, yang dipimpin oleh Senator Chris Van Hollen dari Maryland, ditolak masuk oleh petugas keamanan di gedung di Washington, DC.

“Upaya menutup Badan Pembangunan Dunia melalui perintah eksekutif Terang melanggar hukum,” kata Van Hollen di depan gedung USAID dilansir Anadolu, Selasa (4/2).

“Ini Terang merupakan pelanggaran hukum kami,” tambahnya

Perwakilan Ilhan Omar menyuarakan keprihatinannya.

Cek Artikel:  Pesawat dari Wichita Tabrak Helikopter Militer Dekat Bandara DCA, 60 Penumpang Terlibat

“Kita tengah menyaksikan krisis konstitusional. Kita berbicara tentang Trump yang Ingin menjadi diktator sejak hari pertama dan sekarang kita mengalaminya. Beginilah awal mula sebuah kediktatoran,” katanya.

Protes itu terjadi setelah miliarder Elon Musk mengklaim bahwa Trump telah setuju Demi menutup badan Sokongan tersebut.

Dua pejabat keamanan tinggi di USAID dilaporkan dijatuhi cuti administratif setelah menolak memberikan akses kepada personel dari Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE), kantor yang baru dibuat di Dasar pengawasan Musk.

Sekeliling 60 pejabat senior USAID dilaporkan diberi cuti minggu Lampau atas tuduhan bahwa mereka berusaha mengabaikan perintah eksekutif Trump Demi menghentikan Sokongan asing.

Cek Artikel:  Menhan Israel Ben-Gvir Minta Kaum Palestina Migrasi Sukarela dari Gaza

Ketika ditanya tentang isu tersebut, Trump menyebut staf USAID sebagai orang gila kiri radikal.

“Saya suka konsepnya, tetapi mereka Rupanya adalah penganut paham kiri radikal yang gila. Dan konsepnya bagus, tetapi yang terpenting adalah rakyat,” katanya.

Elon Musk menegaskan bahwa Presiden Donald Trump telah setuju Demi menutup Badan Pembangunan Dunia AS (USAID).

Menurutnya, USAID sama sekali Tak memberikan manfaat bagi Negeri Om Sam. Itu bahkan diklaim menjadi sarang organisasi kriminal yang mesti dimusnahkan.

Cek Artikel:  Prabowo Subianto jangan Tiba Mengecewakan dan Memunculkan Distrust

“Trump setuju agar kami harus menutupnya. Apa yang kita miliki di USAID hanyalah sekumpulan cacing. Tak Eksis Cita-cita,” kata Musk dalam Percakapan langsung di X.

Pada 2 Februari, Musk menyebut USAID sebagai organisasi kriminal yang harus musnah. Dalam posting terpisah di X, ia menggambarkan lembaga tersebut sebagai sarang kaum Marxis sayap kiri radikal yang membenci Amerika.

Gedung Putih bulan Lampau mengumumkan bahwa Trump telah menandatangani perintah eksekutif yang menangguhkan Sokongan pembangunan ke negara lain selama 90 hari Demi menilai apakah program tersebut konsisten dengan kebijakan luar negeri AS. (H-2)

Mungkin Anda Menyukai