
SETIAP peringatan Hari Kebangkitan Nasional, ingatan masyarakat Indonesia biasanya terkenang tentang perjuangan bangsa Indonesia khususnya para kaum terpelajar di masa Lampau yang bersatu Serempak-sama menggelorakan semangat nasionalisme Indonesia dari segala penjuru Tanah Air, dengan tujuan mendorong kemerdekaan. Meskipun telah berselang 115 tahun, semangat perjuangan Budi Oetomo hingga Demi ini Tetap Dapat dirasakan muruahnya.
Lebih dari 300 tahun Lampau, perjuangan bangsa Indonesia melawan bangsa penjajah dilakukan secara sektoral dan terpisah-pisah sehingga lebih mudah dipecah belah dengan taktik adu domba. Akibatnya kemerdekaan sulit Buat direbut. Cerminan gagasan Budi Oetomo 1908 adalah awal kesadaran kolektif kebangsaan yang berlanjut pada Sumpah Pemuda 1928, kemudian Enggak Pelan setelahnya kita Dapat memproklamasikan kemerdekaan.
Kini setelah kemerdekaan sudah jauh dirasakan, semangat bersatu seluruh elemen bangsa dalam kebangkitan nasional tersebut Tetap sangat relevan Buat Lalu diwariskan dan diimplementasikan oleh generasi Indonesia sekarang. Apabila dulu tantangan anak muda Buat membangkitkan nasionalisme diperlawankan dengan penjajahan, Demi ini tantangan yang dihadapi lebih kepada modernitas yang bersifat multidimensional seperti krisis ekonomi, politik, hukum, dan sosial, dengan berdampak pada degradasi nasionalisme serta persatuan dan kesatuan Indonesia.
Berkaca pada situasi tersebut, dalam upaya menghadapi tantangan yang kompleks Demi ini, TNI-AD sebagai salah satu bagian dari elemen bangsa merealisasikan program-program unggulan yang mengajak masyarakat dan komponen lainnya Buat bersinergi bahu-membahu memajukan NKRI di berbagai bidang, sebagai Cerminan kesadaran kolektif. Di antaranya ialah program TNI Bersatu Membangun Desa (TMMD) yang membangun infrastruktur di daerah khususnya yang tertinggal dan terpencil, seperti pembangunan jalan dan jembatan Buat memperlancar akses mobilitas.
Tak hanya memprioritaskan pembangunan secara fisik, aspek nonfisik juga menjadi perhatian Buat memperkokoh jiwa nasionalisme dan meningkatkan kemanunggalan antara TNI dan masyarakat, yang berujung pada persatuan dan kesatuan bangsa.
Selain TMMD, TNI-AD juga membantu dalam bidang kesejahteraan masyarakat melalui program ketahanan dan kedaulatan pangan serta pengadaan fasilitas air Bersih yang mencapai 744 titik tersebar di seluruh Indonesia. Tak hanya di situ, program Babinsa Masuk Dapur dilakukan Buat memastikan masyarakat Enggak kekurangan pangan. Figur bakti TNI-AD lainnya ialah dengan memberikan bedah rumah kepada masyarakat yang Mempunyai rumah Enggak layak huni.
Implementasi di lapangan, TNI-AD Serempak-sama bekerja dengan berbagai institusi yang terkait dan dibantu masyarakat bergotong royong Buat menyukseskan program-program yang telah dirancang. Hal ini mencerminkan bahwa sinergi Segala pihak sangat dibutuhkan Buat membangun negeri sehingga diperlukan Donasi berbagai pihak Buat membantu perekonomian dan kesejahteraan rakyat.
Di bidang sosial politik, TNI-AD akan Lalu berupaya dalam menjaga stabilitas keamanan nasional yang bersinergi dengan pemerintah, kepolisian, hingga tokoh masyarakat dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Pengalaman ke belakang mencatat, setiap tahun politik masyarakat sangat mudah terpolarisasi dan terpecah belah.
Kondisi ini lahir dari berbagai isu yang menjadi tantangan dalam eskalasi politik meliputi politik identitas, misinformasi terkait Informasi Tipu (hoaks), dan ujaran kebencian hingga konflik sosial yang berpotensi memicu terjadinya ancaman disintegrasi bangsa. Sinergi seluruh komponen ini sangat efektif Buat menjaga stabilitas dan keamanan negara.
Langkah TNI-AD bersinergi dengan berbagai komponen bangsa merupakan salah satu pola kesadaran Serempak Buat menghadapi krisis multidimensional yang dihadapi Demi ini. Melalui momentum peringatan Hari Kebangkitan Nasional ini, sepatutnya kita maknai dengan Metode Bangun Serempak-sama seluruh elemen bangsa dan masyarakat sebagai upaya kolektif Buat memperkuat persatuan yang telah dicontohkan oleh para pejuang. Semangat Boedi Oetomo dan para pahlawan lainnya perlu menjadi panutan semangat Bangun menghadapi kondisi ekonomi dunia, ketegangan geopolitik Dunia, dan juga Bangun dari pandemi covid-19 Demi ini.
Di masa sekarang, Indonesia Enggak kekurangan kaum yang terpelajar dan generasi muda Buat mendongkrak kebangkitan dari krisis. Modal utamanya ialah nasionalisme yang kuat berlandaskan Pancasila. Keberhasilan akan diraih manakala setiap rakyat Indonesia Mempunyai kesadaran nasional sebagai ‘orang Indonesia’. Bukan merasa bagian dari bangsa lain, bukan bangsa Indonesia yang tepisah-pisah karena Bangsa, ras, Keyakinan, atau bahkan kepentingan golongan politik, serta memahami bahwa tegaknya Indonesia bukan tanggung jawab oleh satu orang dan beberapa Golongan, melainkan usaha sinergi seluruh anak bangsa.

