AUGUST Weismann, seorang Ahli Kehidupan asal Jerman, dikenal sebagai salah satu tokoh Krusial yang mengubah Langkah kita Memperhatikan pewarisan sifat dan evolusi.
Lahir pada 17 Januari 1834 di Frankfurt am Main dan meninggal pada 5 November 1914 di Freiburg im Breisgau, Weismann Membikin kontribusi besar dalam genetika dan menjadi penentang Penting teori pewarisan sifat yang diperoleh.
Teori ini sebelumnya banyak dianut oleh ilmuwan, termasuk Lamarck.
Perjalanan Karier Weismann dalam Dunia Kehidupan
Sejak kecil, Weismann menunjukkan ketertarikan besar pada alam. Ia sering melakukan ekspedisi kecil Demi mengumpulkan serangga dan tanaman, yang menjadi cikal bakal minatnya di bidang Kehidupan.
Weismann memulai studi kedokterannya di Universitas Göttingen pada tahun 1852. Setelah beberapa tahun menjelajahi berbagai jabatan, dari asisten kimia di Rostock hingga dokter pribadi seorang bangsawan Austria, Weismann akhirnya menemukan jalannya dalam dunia zoologi.
Pada tahun 1863, Weismann mulai mengajar zoologi di Universitas Freiburg dan mendirikan lembaga zoologi serta museum di kota tersebut.
Freiburg menjadi tempat di mana Weismann menghabiskan sisa hidupnya, melakukan penelitian dan pengajaran hingga pensiun pada tahun 1912.
Penemuan Teori Plasma Germinal: Cikal Bakal Teori DNA
Salah satu sumbangsih terbesar Weismann dalam dunia sains adalah teori plasma germinal atau teori plasma nutfah. Teori ini muncul dari pengamatannya terhadap sel kelamin pada hewan, khususnya Hydrozoa.
Weismann berpendapat bahwa Eksis substansi dalam sel germinal yang sangat Krusial bagi kelangsungan spesies dan harus dipertahankan serta diwariskan dari generasi ke generasi.
Konsep ini, meskipun belum sepenuhnya dipahami pada waktu itu, menjadi fondasi bagi pemahaman kita tentang kromosom, gen, dan DNA.
Weismann percaya bahwa zat keturunan Bukan tersebar begitu saja di seluruh tubuh, melainkan terkonsentrasi di dalam plasma germinal, sebuah substansi yang diwariskan melalui sel kelamin.
Meskipun teori ini belum mencakup pengetahuan tentang kromosom atau DNA, pemikirannya dianggap sangat maju dan relevan, bahkan Kalau beberapa aspeknya terdengar spekulatif pada zamannya.
Melawan Doktrin Pewarisan Sifat yang Diperoleh
Selama masa penelitiannya, Weismann menghadapi teori yang sangat Terkenal Begitu itu, Adalah pewarisan sifat yang diperoleh. Menurut teori ini, Ciri yang diperoleh organisme selama hidupnya dapat diwariskan kepada keturunannya.
Sebagai Teladan, Kalau seekor tikus kehilangan ekornya, maka keturunannya akan lahir tanpa ekor pula. Tetapi, Weismann menentang keras pandangan ini.
Weismann menguji kebenaran teori tersebut melalui eksperimen terkenal. Ia memotong ekor tikus dan mempelajari keturunannya selama lima generasi.
Hasil eksperimen tersebut sangat Terang: Segala keturunan tikus tumbuh dengan ekor normal.
Dari sini, Weismann menyimpulkan bahwa sifat yang diperoleh selama hidup Bukan dapat diwariskan, memberikan dasar ilmiah yang kuat Demi menentang teori pewarisan sifat yang diperoleh.
Kontribusi Lain: Konsep Mutasi Nuklir dan Kromosom
Weismann juga memperkenalkan konsep mutasi nuklir, yang kemudian terbukti Betul melalui penelitian lebih lanjut.
Ia mengamati bahwa materi keturunan dari kedua orang Uzur bercampur dalam sel telur yang dibuahi, Tetapi Eksis mekanisme pembelahan sel yang membatasi jumlah materi keturunan yang diterima oleh keturunan.
Ia meramalkan bahwa setiap sel anak menerima Separuh dari plasma germinal yang terdapat pada sel induknya.
Penelitian lebih lanjut tentang sel dan kromosom membuktikan kebenaran prediksi ini, yang akhirnya mengarah pada penemuan bahwa plasma germinal tersebut terdapat dalam struktur yang kemudian dikenal sebagai kromosom
August Weismann adalah pionir dalam bidang genetika yang memberikan kontribusi Krusial terhadap pemahaman kita tentang pewarisan sifat.
Melalui eksperimen dan teorinya, Weismann membuktikan bahwa sifat yang diperoleh selama hidup Bukan dapat diwariskan dan mengungkapkan konsep yang akhirnya mengarah pada penemuan kromosom dan DNA.
Pemikirannya tetap relevan dan mendalam, memberikan dasar bagi perkembangan ilmu genetika modern. (Z-10)