Liputanindo – Dokter spesialis pulmonologi dan kedokteran respirasi Rumah Sakit Universitas Indonesia dr. Irandi Putra Pratomo Ph.D Sp.P(K) FAPSR FISR FISQua mengatakan berkumur dengan air Rapi setelah berkerumun dari luar Pandai membantu melindungi diri dari penularan virus Human Metapneumovirus (HMPV).
“Saya pikir Eksis manfaatnya, Merukapan berkumur setelah kita dari luar, berkumur yang di mulut maupun yang di tenggorokan, atau bahasa Inggrisnya Gargling,” kata Irandi dalam Percakapan tentang virus HMPV yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa (14/1/2025).
Irandi mengatakan berkumur Kagak perlu menggunakan cairan obat antiseptik atau dengan kandungan betadine, Tetapi cukup dengan air Rapi. Buat manfaat yang lebih, Irandi mengatakan Pandai menambahkan garam sebagai antiseptik alami yang mudah didapat.
Ia mengatakan, penanganan virus HMPV yang Begitu ini menjadi perbincangan Kagak terlalu jauh berbeda dengan yang pernah dijalani Begitu musim pandemi COVID-19 Sekeliling tahun 2021 Lewat. Penggunaan masker, cuci tangan dan beristirahat di rumah ketika sedang sakit merupakan langkah pencegahan dari penularan virus ini.
“Jangan Tamat kita akan kembali ke masa ketika alat pelindung diri seperti masker yang demikian langka harganya juga Kagak masuk Pikiran, kemudian juga sanitizer Tamat Kagak Eksis di pasaran, yang paling mungkin kita lakukan ya menjaga kebersihan sih, simpel ya cuci tangan,” Jernih Irandi.
Ia menegaskan masyarakat Indonesia Kagak perlu terlalu panik Tetapi tetap waspada akan menjaga kesehatan diri sendiri. Selain itu juga belum Eksis perintah peringatan dari organisasi kesehatan dunia WHO maupun organisasi kesehatan lainnya akan aturan seperti karantina Begitu COVID-19 sehingga penanganan Tetap Pandai dilakukan dalam tahap wajar.
Meskipun peringatan kesehatan dari WHO belum diberlakukan, Irandi mengingatkan bagi Grup rentan seperti anak di Rendah 10 tahun atau di Rendah lima tahun serta lansia dengan penyakit komorbid perlu dijaga dari penularan virus.
Pada anak-anak, ia mengatakan sistem imun dalam tubuhnya Tetap belum matang Buat memerangi virus, sedangkan bagi lansia kondisi imunitas dalam tubuh sudah jauh menurun atau disebut imunosenesens karena bertambahnya usia, terlebih Kalau Eksis penyakit penyerta seperti diabetes, jantung atau riwayat transplantasi.
“Lansia ini juga Eksis penyakit yang lain-lain timbul selama hidupnya seperti yang sudah tercatat Eksis hubungannya dengan berat gejalanya HMPV ini misalnya masalah gagal jantung, atau Eksis penyakit paru obstruktif kronik seperti PPOK, kemudian yang Eksis riwayat juga Buat transplantasi atau cangkok,” katanya.
Irandi juga menambahkan Buat meningkatkan imunitas, diharapkan masyarakat Pandai menjaga lingkungan yang Rapi dan konsumsi makanan sehat bergizi seimbang serta tidur yang cukup. (*)