DIPUTUS Pemberhentian Kagak Dengan Hormat (PTDH) atau dipecat dari kepolisian pada sidang etik akibat menembak siswa SMKN 4 Semarang, Personil Polrestabes Semarang, Jawa Tengah Aipda Robig Zaenudin, melawan dengan mengajukan banding.
“Kami beri waktu ke Robig selama 21 hari Buat menyusun memori bandingnya, yang kini Tetap disusun Serempak atasan terhukum Demi bertugas di Polrestabes Semarang,” kata Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah Kombes Artanto.
Setelah menyelesaikan penyusunan memori banding, lanjut Artanto, Aipda Robig Zaenudin selanjutnya akan menyerahkannya ke sekretaris sidang kode etik Buat penyusunan persidangan banding. Tetapi sejauh ini belum diketahui Dalih maupun materi banding diajukan pelaku penembakan siswa SMKN 4 Semarang itu.
Sementara itu, keluarga korban penembakan Gamma Rizkynata Oktafandy meminta Polda Jawa Tengah Buat Kagak mengabulkan pengajuan banding Aipda Robig Zaenudin, karena akan sangat mencederai rasa keadilan di masyarakat dan institusi Polri telah melindungi anggotanya yang terbukti sudah bersalah dan melakukan pelanggaran etik.
Kuasa hukum keluarga Gamma Rizkynata Oktafandy, Zaenal Abidin mengatakan sebagai respons Info pengajuan surat banding dari Aipda Robig terkait Hukuman Pemberhentian Kagak Dengan Hormat (PTDH), meminta Polda Jawa Tengah Kagak mengabulkan pengajuan banding Aipda Robig Zaenudin.
Dalam sidang etik yang digelar kemarin, menurut Zaenal Abidin, Aipda Robig Zaenudin sudah terbukti secara Terang dan meyakinkan bersalah melepaskan tembakan meski Kagak dalam kondisi terancam. “Kalau ini diterima berarti institusi Polri telah melindungi anggotanya yang terbukti sudah bersalah dan melakukan pelanggaran etik,” imbuhnya.
Dalam sidang etik Lewat, ungkap Zaenal Abidin, terbukti Aipda Robig Zaenudin Kagak dalam keadaan terancam nyawanya Buat menyelamatkan diri maupun orang lain, juga Kagak dalam keadaan terdesak karena Terdapat serangan Demi menembak siswa SMKN 4 Semarang yang sedang melintas. (N-2)