
KETUA Lumrah DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengingatkan aparatur negara, penjabat kepala daerah, TNI/POLRI, Aparatur Sipil Negara, camat, hingga kepala desa Demi bersikap Independen dan Kagak boleh berpihak. Megawati mengatakan sesuai putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 136/PUU-XXII/2024 melalui Revisi pasal 188 UU Nomor 1 tahun 2018 aparatur negara yang Kagak Independen Dapat dikenakan Hukuman pidana.
Adapun, dalam putusan MK itu berbunyi ‘Setiap pejabat negara, pejabat daerah, pejabat ASN, Member TNI-Polri, dan kepala desa atau Julukan lain/lurah yang dengan sengaja melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 71, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 bulan atau paling lelet 6 bulan dan/atau denda paling sedikit Rp600.000,00 atau paling banyak Rp6.000.000,00’.
“Dengan landasan hukum tersebut, kepada seluruh rakyat Indonesia Kagak perlu ragu dan takut di dalam menghadapi berbagai intimidasi. Siapapun yang berniat curang, dan Kagak demokratis, akan berhadapan dengan kekuatan rakyat,” kata Megawati, melalui keterangannya, Rabu (20/10).
Megawati mengaku mendengar begitu banyak laporan terhadap institusi negara yang Kagak Independen yang memaksakan Kekasih calon tertentu dengan berbagai intimidasi dan sekaligus iming-iming sembako gratis bahkan Doku. Menurut Megawati, hal tersebut adalah bagian dari politik Doku.
Maka dari itu, Megawati meminta masyarakat Demi menggunakan hak pilihnya dan terbuai iming-iming politik Doku.
“Pergunakanlah hak pilih tersebut secara dan dengan rasa merdeka, bebas dan berdaulat. Kagak boleh Eksis kekuatan manapun yang dapat menghalang-halangi kebebasan rakyat Demi memilih,” pungkasnya. (Faj/M-3)

