PECATUR putri papan atas Indonesia WGM Medina Warda Aulia harus mengakui keunggulan pecatur Vietnam WGM Vo Thi Kim Phung setelah kalah 3-7 dalam Meet International Japfa Chess Festival 2024 di Gedung Wisma Serba Guna Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Selasa (20/8).
Dari 10 babak yang dimainkan, Medina hanya mampu meraih satu kemenangan atas Kim Phung pada babak ke delapan yang mempertandingkan Rapid Chess (catur cepat).
Secara keseluruhan dalam 10 babak yang mempertandingkan match blitz (kilat), match standard (klasik) dan match rapid (cepat), meraih satu kemenangan, 4 remis dan 5 kali kalah.
Baca juga : Tak Fit, Medina Warda Aulia Takluk di Tangan Vo Thi Kim Phung
Sebagai juara, Kim Phung meraih hadiah sebesar 1.500 dolar Amerika Perkumpulan (AS). Sedangkan Medina harus puas mengantongi 1.000 dolar AS.
Seusai pertandingan, Medina mengakui dirinya kerap unggul di awal, namun belakangan malah membuat blunder. “Ketika saya lengah, dia menyerang,” terang Medina.
Medina juga mengungkapkan bahwa beberapa variasi pembukaan dia coba saat melawan Kim Phung. “Saya coba banyak variasi, tapi kurang kenali posisi,” kata dia.
Baca juga : Kuybokarov Sebut Pertamina Indonesian GM Tournament Ajang yang Berat
Sementara Kim Phung mengatakan Medina adalah lawan yang kuat dan terbukti dirinya sempat beberapa kali tertekan. Hanya saja, kata Kim Phung, pada hari terakhir dia mendapat keberuntungan sehingga bisa mengantongi kemenangan.
“Saya sudah mempersiapkan diri sejak dari Vietnam untuk melawan Medina. Saya sudah membuat strategi. Tapi, pada satu waktu Medina terlalu terburu-buru sehingga dia melakukan kesalahan,” kata Kim Phung kepada Media Indonesia.
Pada saat yang sama, R Artsanti Alif, VP Head of Social Investment PT Japfa Comfeed Indonesia melihat pada hari ketiga pelaksanaan Japfa Chess Festival 2024, pertandingan beberapa katagori seperti open dan senior putri, berlangsung menarik dan ketat karena dengan hadirnya pecatur dari 21 Provinsi menjadj arena prakompetisi jelang PON 2024 .
“Mungkin Japfa Chess Festival kali ini menjadi ajang yang ideal bagi daerah untuk menyiapkan pecaturnya untuk PON Mendatang di Sumut-Aceh dan yang pasti lebih murah ketimbang mereka uji coba ke luar negeri, “tambah Artsanti. (Z-6)