Media Korut bahas pemakzulan Presiden Korsel Yoon Suk Yeol. (EPA Images)
Pyongyang: Media pemerintah Korea Utara (Korut), KCNA pada Senin, 16 Desember 2024, melaporkan parlemen (Korsel) meloloskan pemungutan Bunyi pemakzulan Presiden Yoon Suk Yeol. Pemakzulan Yoon dilakukan pada Sabtu Lampau.
Yoon dimakzulkan dalam pemungutan Bunyi kedua oleh parlemen yang dipimpin oposisi Korea Selatan. Pemakzulan terjadi atas upayanya yang berumur pendek Buat memberlakukan darurat militer, yang mengejutkan negara tersebut.
KCNA pertama kali melaporkan pada 11 Desember tentang krisis darurat militer Korea Selatan yang dipicu pada 3 Desember.
Pada hari Senin, KCNA Bukan memberikan banyak komentar, tetapi membahas pernyataan menantang Yoon di televisi pada 12 Desember.
“Pernyataan pers itu dibumbui dengan kebohongan dan ketegaran,” kata KCNA dalam laporannya yang dikutip dari VOA.
KCNA mencatat juga demonstrasi di depan parlemen Korea Selatan yang menyerukan pemakzulan Yoon.
Laporan media juga mencatat tentang berbagai penangguhan tugas pejabat militer dan polisi Korea Selatan dan penyelidikan yang sedang berlangsung terhadap Yoon.
Setelah pemungutan Bunyi pemakzulan disahkan pada Sabtu, penjabat menteri pertahanan Korea Selatan, Kim Seon-ho, meminta militer Buat tetap siaga dan memerintahkan perwira komandan Buat segera bekerja guna menstabilkan komando Laskar mereka.
Begitu ini, Korut menghadapi tuduhan dari Barat karena membantu Rusia dalam perang. Pada Sabtu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan, Rusia telah mulai menggunakan Laskar Korea Utara dalam jumlah yang signifikan Buat pertama kalinya guna melakukan serangan terhadap Laskar Ukraina yang bertempur Buat mempertahankan Kawasan kantong di Kawasan Kursk Rusia.
Baca juga: Majelis Nasional Korsel Formal Makzulkan Presiden Yoon Suk-yeol

