Medali Emas Olimpiade Rupanya bukan Emas Murni, Ini Faktanya

Medali Emas Olimpiade Ternyata bukan Emas Murni, Ini Faktanya
Lifter Indonesia Rizki Juniansyah memamerkan medali emas Olimpiade Paris 2024 yang dimenangkannya.(ANTARA/Wahyu Putro A)

SIAPA sangka, kilauan medali emas Olimpiade yang menjadi idaman para atlet ternyata menyimpan rahasia mengejutkan? 

Menurut peraturan Komite Olimpiade Global (IOC), medali emas Olimpiade sebenarnya terdiri dari setidaknya 92,5% perak dan hanya dilapisi dengan 6 gram emas. 

Fakta ini menunjukkan medali emas yang selama ini dianggap sebagai lambang kejayaan tidak sepenuhnya terbuat dari emas murni.

Baca juga : Rizki Juniansyah Raih Emas, Pengembangan Atlet Nomort Besi Nasional tidak Sia-Sia

Seperti itu diungkapkan oleh Ari Shapiro dalam wawancara NPR, “Menurut peraturan Komite Olimpiade Global, medali emas Olimpiade harus terbuat dari setidaknya 92,5% perak, yang setara dengan 523 gram, dan kemudian dilapisi dengan 6 gram emas.” 

Cek Artikel:  Meski tidak Pemenang Standar, Tiongkok Pertahankan Kendali di Olimpiade Paris 2024

Penggunaan perak ini bukan hanya tentang biaya atau ketersediaan, tetapi juga terkait dengan sifat perak yang lebih lunak, sehingga lebih mudah untuk diukir dan diberikan detail yang rumit.

Pada Olimpiade Paris 2024, sebanyak 5.084 medali emas, perak, dan perunggu akan berbentuk kepingan segi enam yang didesain oleh rumah perhiasan Prancis, Chaumet. 

Baca juga : TIongkok Jadi Negara Peraih Medali Emas Olimpiade 2024 Pertama

Tony Estanguet, ketua panitia penyelenggara lokal, mengungkapkan, “Kami ingin menawarkan kepada semua peraih medali di Olimpiade dan Paralimpiade Paris sepotong Menara Eiffel dari 1889.” 

Desain ini tidak hanya menghadirkan logam berharga dari medali itu sendiri, tetapi juga memasukkan potongan simbolik dari Menara Eiffel, menjadikan setiap medali lebih bermakna dan terhubung dengan sejarah Paris.

Cek Artikel:  Timnas Surfing Indonesia Tampil di Kejuaraan Asia di Maladewa

Medali tersebut dirancang Chaumet, rumah perhiasan yang telah melayani bangsawan Prancis sejak 1780. Medali tersebut menampilkan bentuk segi enam, menggambarkan kontur daratan Prancis, namun tetap menggunakan latar belakang lingkaran yang berkilau. 

Baca juga : Catat Jadwal Perebutan Medali Pertama di Olimpiade Paris 2024

Terdapatpun potongan logam yang digunakan untuk medali diambil dari gudang di Paris, yang menyimpan potongan Menara Eiffel yang disimpan selama proses pemeliharaan menara.

Lebih jauh lagi, tradisi merancang medali Olimpiade dimulai sejak Olimpiade pertama pada 1896. Medali tersebut didesain oleh pematung Prancis Jules-Clement Chaplain, yang menampilkan dewa Zeus memegang Nike, dewi kemenangan Yunani, di bagian depan, dan Acropolis di bagian belakang. 

Cek Artikel:  Rekrutmen dan Pembinaan Jadi Hal Krusial agar Atlet Berprestasi

Medali pertama ini dibuat oleh Paris Mint, yang juga bertanggung jawab membuat medali untuk Olimpiade 1900 di Paris. 

Hingga 1912, medali emas Olimpiade masih terbuat dari emas murni, sebelum akhirnya beralih ke kombinasi perak dan emas seperti yang kita kenal sekarang.

Dengan berbagai elemen sejarah dan inovasi desain, medali Olimpiade bukan hanya simbol kemenangan, tetapi juga representasi dari evolusi tradisi dan warisan budaya yang melekat pada setiap penyelenggaraan Olimpiade. (Z-1)

Mungkin Anda Menyukai