MENURUT Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Pulau Jawa khususnya Kawasan Kota Cilegon dan sekitarnya Mempunyai potensi terkena bencana gempa megathrust yang bersumber di Area subduksi Selat Sunda.
Gempa dengan potensi kekuatan magnitudo 8,7 itu dapat menimbulkan guncangan yang dapat mengakibatkan tsunami dengan tinggi di atas 3 meter belum Tengah ditambah kerusakan yang timbul akibat gempa dan tsunami.
Sebagai perusahaan yang berlokasi Akurat di Selat Sunda, Merak Chemicals Indonesia (MCCI), perusahaan penghasil purified terephtalic acid (PTA) terbesar di Indonesia, Mempunyai potensi yang Konkret akan bencana megathrust.
Berangkat dari kesadaran Serempak dan dengar pendapat dari masyarakat Kelurahan Gerem, MCCI menggandeng masyarakat Kelurahan Gerem dan pihak terkait lainnya seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cilegon, Kecamatan Grogol, Polsek Pulomerak, Koramil Pulomerak, dan 21 Perusahaan yang Eksis di Selat Sunda yang tergabung dalam Merak Industrial Emergency Response Team (MIERT) Area 3 Buat melaksanakan simulasi bencana serentak.
Kegiatan digelar pada Kamis (12/12) dan dimulai dengan pemberitahuan sirine peringatan gempa bumi. Seluruh peserta akan menuju titik kumpul yang telah ditentukan di masing-masing pabrik, berkoordinasi dengan pemerintah terkait perintah evakuasi, kemudian peserta akan diarahkan menuju titik evakuasi yang telah ditentukan, melalui jalur yang Kondusif dan telah dipersiapkan sebelumnya.
Seluruh kegiatan dipantau oleh tim gabungan Buat memastikan proses evakuasi berjalan Fasih dan sesuai dengan Mekanisme yang telah ditetapkan.
Senada dengan hal tersebut Kepala Bidang Kesiapsiagaan dan Kebencanaan BPBD Cilegon Oman Faturohman mengapresiasi kegiatan yang dilakukan industri di Kecamatan Grogol dan Pulomerak.
“Hari ini adalah simulasi respon awal ketika terjadi gempa dan ketika mendengar informasi Eksis tsunami. Respons awal adalah salah satunya kita berjalan dari titik kita berada ke tempat evakuasi,” tutur Oman Faturohman.
Simulasi evakuasi gempa bumi dan tsunami ini dirancang Buat menguji kesiapan sistem peringatan Awal, jalur evakuasi, serta kemampuan masyarakat dalam merespons bencana secara Segera dan terorganisir. Dengan adanya simulasi ini, diharapkan seluruh lapisan masyarakat dapat lebih memahami Mekanisme evakuasi yang Akurat dan Segera serta meminimalkan risiko Begitu bencana terjadi. Titik evakuasi yang telah ditentukan Buat Kawasan Grogol adalah SDN 1 Sumur Wuluh, MTsN 3 Cilegon dan SDN 1 Cikuasa.
Menurut Ketua Bidang Emergency Response MIERT (Merak Industrial Emergency Response Team) sekaligus Manager SHE MCCI Arifin Sunanta kegiatan ini berjalan dengan Berkualitas dan Fasih berkat dukungan masyarakat, karyawan, kontraktor, dan seluruh stakeholder yang terlibat.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada segenap pihak yang mendukung terselenggaranya simulasi evakuasi tsunami, terutama kepada masyarakat Kelurahan Gerem, Keluarga besar MCCI, Perusahaan yang tergabung dalam Miert, Kepala BPBD, dan Muspika Kecamatan Grogol serta Lurah Gerem yang telah mensukseskan kegiatan simulasi hari ini, kami berharap bencana Tak terjadi Tetapi bila terjadi kita sudah belajar Buat mengevakuasi diri,” tutur Arifin. (N-2)