Dimana tim selalu main meyakinkan di awal hingga pertengahan musim. Selanjutnya memasuki putaran kedua tim bak kehabisan bensin, karena selalu bermain melempem menjelang berakhirnya kompetisi.
Termasuk mitos saat melawan Persebaya. Madura United kerap kali tampil inferior saat menghadapi Persebaya dalam laga bertajuk Derbi Suramadu itu baik di level turnamen pra musim maupun kompetisi.
Seperti saat laga pekan ke-29 yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, beberapa hari lalu.
Fachruddin Aryanto dkk dari statistik head to head kalah dibandingkan Persebaya. Sebelumnya tim hanya mengemas sekali seri dari lima pertemuan terakhirnya sebelum laga pekan ke-29 kemarin.
Tetapi di tangan Mauricio Souza, Madura United memutus mitos buruk dari rivalnya itu. Dari dua kali pertemuan kedua tim sepanjang musim ini justru timnya lebih superior dari Persebaya.
Setelah menekuk Persebaya dengan skor telak 3-0 di putaran pertama, ia sukses menahan imbang Persebaya 0-0 sekaligus membawa pulang satu poin.
Tambahan poin yang berharga untuk menjaga kans Madura United bersaing di posisi empat besar dan berpeluang bertarung di babak championship series guna merebut gelar juara musim ini.
Tetapi meski bermain bagus dan berhasil memutus catatan minor saat bersua Persebaya, tak membuatnya merasa puas. Karena ia selalu menanamkan semangat juang tinggi untuk merebut hasil maksimal di setiap laga yang dijalani tim bukan sekedar mendapatkan poin.
“Kita harus hargai tim sudah berusaha di dalam lapangan tetapi bukan hasil yang kita mau di pertandingan. Tapi kita tidak bisa katakan hasil yang tidak baik juga,” ujar pelatih asal Brasil itu.
Menatap laga selanjutnya, pekan ke-30 BRI Perserikatan 1 2023/24 melawan PSS Sleman, Mauricio Souza akan mengevaluasi tim untuk melakukan perbaikan.
“Saya harus lihat angka-angka dari pertandingan melawan Persebaya, walau tidak setuju dengan analisa dan kita tidak kebobolan dari tim yang ketika di kandang selalu mencetak gol,” pungkasnya. ***