Mau Ikut Lari Maraton Ini yang Harus Anda Persiapkan

Ingin Ikut Lari Maraton? Ini yang Harus Anda Persiapkan
Ilustrasi–Peserta berlari saat mengikuti BTN Jakarta International Marathon 2024 di kawasan Monas, Jakarta.(ANTARA/Rivan Awal Lingga)

MEREKA yang hendak mengikuti lomba lari jarak pendek maupun jarak jauh selain harus mempersiapkan kondisi fisik dan mental juga perlu menyiapkan perlengkapan pendukung yang tepat.

Perlengkapan seperti sepatu lari yang nyaman serta pakaian olahraga yang ringan dan menyerap keringat dapat membantu mengoptimalkan performa lari untuk mencapai garis akhir.

Berikut ini adalah rekomendasi perlengkapan pendukung yang perlu disiapkan ketika hendak mengikuti lomba lari maraton.

Baca juga : Mau Lari 10K? Ini Tips dari Ahli!

1. Sepatu lari

Sepatu lari yang aman dan nyaman diperlukan untuk mengikuti lomba lari separuh maraton (10K) maupun maraton penuh. 

Menurut penelitian BMJ Open Sport & Exercise Medicine, tiga hal utama yang perlu diperhatikan oleh pelari saat memilih sepatu yakni kenyamanan, kinerja, dan kemampuan mencegah cedera.

Baca juga : Olahraga Lari Makin Digandrungi, Salonpas Sport 10K Run 2024 Siap Digelar di TMII

Karena saat berlari kaki akan mengembang, sebaiknya memilih sepatu yang memiliki jarak cukup, sekitar selebar ibu jari, di antara jari kaki terpanjang dengan ujung sepatu. 

Cek Artikel:  Kejurnas Layangan Aduan, Diikuti 196 Atlet dan Libatkan UKM yang Sukses Ekspor Layangan dan Benang

Bagusnya jangan mengenakan sepatu lari baru menjelang hari perlombaan untuk menghindari risiko cedera.

2. Pakaian nyaman

Baca juga : Ini Tips Sebelum Ikut Maraton ala Melanie Putria

Ketika berlari, terutama maraton, sebaiknya memakai pakaian yang ringan, nyaman, dan menyerap keringat.

Pertimbangkan juga pemilihan warna pakaian. Pakaian berwarna terang dapat memantulkan sinar matahari, sehingga memberikan rasa lebih sejuk di tengah cuaca yang panas.

Sama seperti sepatu, sebaiknya menggunakan pakaian olahraga yang sudah dipakai saat berlatih agar tubuh sudah terbiasa dan nyaman ketika mengikuti perlombaan.

Baca juga : Melanie Putria, Kecanduan Lari Hingga ke Luar Negeri

3. Perlengkapan minum

Bagi pelari, sangat penting untuk menjaga hidrasi tubuh tetap terjaga. Berolahraga dan berkeringat akan meningkatkan kebutuhan cairan tubuh, jadi pastikan mengonsumsi cukup cairan.

Cek Artikel:  FajarRian Melaju ke Babak Selanjutnya Jepang Terbuka 2024

Sebelum mulai lomba, perhatikan rute lari dan pos tempat minum yang disediakan di sepanjang lintasan untuk mengatur strategi saat ingin minum.

Kalau dirasa perlu, pelari juga dapat membawa tas ransel hidrasi punggung atau sabuk botol minum agar tangan tetap bebas bergerak saat berlari.

4. Kudapan berenergi

Peserta maraton harus berlari sejauh 42 kilometer dan energi yang dibutuhkan untuk itu tidak sedikit. Salah satu cara untuk mengisi kembali tenaga saat berlari adalah mengonsumsi kudapan berenergi.

Para pelari dapat memilih berbagai tipe kudapan berenergi sesuai dengan kebutuhan, bisa memilih yang berbentuk jel maupun batangan. 

Tetapi, sebaiknya tidak mengganti merek produk kudapan berenergi yang biasa dikonsumsi secara tiba-tiba atau mencoba kudapan berenergi yang baru saat perlombaan guna menghindari munculnya masalah pada pencernaan.

5. Topi dan kacamata

Ketika mengikuti kompetisi lari di negara tropis, pelari bisa menghadapi cuaca yang cukup panas.

Cek Artikel:  Rio Waida Siap Tampil di WSL Fiji Pro

Topi bertepi lebar yang berbahan ringan dan mampu menyerap keringat bisa dipilih untuk melindungi kepala dan wajah dari teriknya sinar matahari.

Selain itu, topi dapat membantu menghalangi air jatuh ke wajah ketika hujan.

Pelari juga dapat menggunakan kacamata sebagai aksesoris tambahan untuk melindungi mata dan menjaga jarak pandang ketika sinar matahari sangat terik.

6. Jam tangan lari

Sebaiknya pelari menggunakan jam tangan lari yang sama selama latihan dan saat perlombaan agar data larinya terperinci dengan baik.

Jam tangan lari telah dilengkapi dengan GPS yang dapat melacak jarak, kecepatan, dan waktu berlari, sehingga pelari dapat terus memantau performa larinya.

Selain itu, jam tangan lari memiliki fitur pengukur detak jantung yang memudahkan pelari memperhatikan kondisi jantung dan menurunkan kecepatan berlari jika merasa denyut jantung sudah terlalu tinggi. (Ant/Z-1)

Mungkin Anda Menyukai