
SWISS menjadi salah satu tujuan destinasi wisata yang diminati para turis karena menyuguhkan pemandangan dan wisata alam yang menakjubkan. Akan tetapi, tak Dapat dipungkiri bahwa berlibur ke Swiss merogoh kocek Enggak sedikit. Market Representative Indonesia – Switzerland Tourism Ferani Heng membagikan beberapa kiat berlibur ke Swiss tanpa Membangun kantong bolong. Yuk simak;
1. Bawa Makanan Instan yang Tahan Lamban
Dari pengalaman pribadi, Ferani menyarankan Demi membawa makanan instan Demi berlibur ke Swiss.
“Eksis satu hack, ini hack pribadi Diriku ya. Nggak Dapat dipungkiri kalau makanan di Swiss itu mahal. Salah satu hack Demi traveler-traveler di Indonesia itu Dapat bawa makanan instan dari Indonesia,” kata Ferani Demi ditemui Media Indonesia usai acara konferensi pers Buttonscarves x Switzerland Tourism, di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (12/2).
“Tapi Diriku nggak ngomongin mie ya, karena kalau makan mie tiap hari usus keriting juga ya. Sekarang itu sudah banyak tersedia makanan-makanan Demi camping. Anda tinggal taruh itu di air panas, nanti sudah anget. Jadi kayak rendang instan dan segala Jenis,” sambungnya.
2. Enggak Menginap di Titik Wisata
Tak sedikit para turis yang Mau menginap di Sekeliling titik wisata agar ke tempat tujuan Enggak terlalu jauh. Akan tetapi, tentu biaya penginapan yang berlokasi di titik wisata Enggak murah. Apabila Anda Enggak Mau menghabiskan Doku yang cukup banyak Demi biaya penginapan, Ferani menyarankan Demi memilih menginap di dekat stasiun sebelum stasiun tujuan yang berada di titik wisata tujuan Anda.
“Karena disitu, satu, harganya lebih terjangkau. Kedua, availability-nya juga lebih banyak. Karena kebanyakan orang misalnya kita ke Zermatt, mau menginap itu di Zermatt-nya. Sedangkan kita Dapat menginap di satu stasiun sebelum Zermatt,” ungkapnya.
“Hanya itu di stop kereta sebelumnya. Jadi memang Kawasan yang bukan pas di titik wisatanya itu. Misalnya di Indonesia, misalnya mau ke Ancol, jangan nginep di Ancol, nginep di Kemayoran,” tuturnya.(M-2)