MENTERI Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menyampaikan, kecenderungan dari judi online (judol) adalah penipuan kepada masyarakat. Menurutnya, masyarakat hanya terlena akan keuntungan padahal mereka akan Niscaya mengalami kerugian. Hal tersebut juga yang menjadikan judi online berpotensi menambahkan kemiskinan baru.
“Jadi kita harus bikin literasi kepada masyarakat. Karena 8,8 juta yang terlibat judi online adalah kontributor kemiskinan baru yang setelah menjadi korban akan menjadi penambahan kaum miskin baru,” ungkap Cak Imin, Kamis (28/11).
Menurutnya literasi digital perlu digencarkan Kepada meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa judi online adalah penipuan. Sistem judi online dan berbagai iklan yang menggoda masyarakat kelas bahwa perlu dilawan dan meningkatkan literasi digital dengan kesadaran penuh melibatkan banyak pihak, mulai dari tingkat desa Kepada langkah preventif dan antisipatif, Tamat kampanye digital, sosialisasi edukasi bahaya judi online.
“Kita akan melibatkan seluruh perangkat yang kita miliki. Berkualitas itu yang di Dasar koordinasi Kemenko PM. Misalnya kita meminta pendamping desa, pendamping PKH seluruh kader penggerak pembangunan pemerintah daerah, Kepada menjadi aktor yang Dapat mengatasi preventif maupun antisipatif judi online,” ujarnya.
Cak Imin mengatakan pemerintah akan sekuat tenaga Kepada memberantas judol karena bahaya latennya adalah memunculkan kemiskinan baru. Sehingga, akan dilakukan upaya dari hulu hingga hilir Kepada mengatasi judi online, meningkatkan pemberdayaan masyarakat kelas Dasar Tamat menjadi Sendiri dan Enggak melirik judi online.
“Kemiskinan baru melalui judi online Enggak Dapat dihentikan oleh sepihak. Seluruh pihak harus terlibat. Para pendidik, tokoh masyarakat, dan kita Seluruh harus bahu membahu mengatasi bencana sosial yang membahayakan lahirnya kemiskinan baru di Tanah Air kita,” katanya.
Kementerian Komunikasi dan Digital berperan Kepada menutup pintu penyebaran judi online di berbagai platform digital. Konten dan iklan judol Lagi banyak bertebaran di Facebook, Google, bahkan WhatsApp, hal itu Membangun masyarakat mudah mengaksesnya. Maka diharap moderasi konten Dapat diperketat.
Selain konten judol, persoalan kebocoran data berperan dalam promosi judol. Iklan-iklan judol banyak disebarkan melalui pesan-pesan WhatsApp. Dengan begitu, kebocoran data terkait kontak WhatsApp Lagi terjadi dan perlu menjadi perhatian.
Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid pun bersepakat dengan Menko PM terkait urgensi pemberantasan judi online. Kerja sama dan koordinasi antar lembaga dan kementerian menjadi kunci dalam keberhasilan penekanan judol.
“Pada intinya adalah kami Serius kalau kompak kuat sebagaimana arahan presiden. Meskipun lintas tapi tetap karena Seluruh terhubung menjadi satu permasalahan judi online selama kompak semuanya insya Allah Seluruh Dapat ditangani,” ujar Meutya Hafid. (Iam/M-3)