Masyarakat Solo pertahankan tradisi Merti Desa di tengah modernisasi 

Solo (ANTARA) – Masyarakat di Kota Solo, Jawa Tengah tepatnya di Kampung Bibis Kulon, Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari Lagi mempertahankan tradisi Merti Desa di tengah modernisasi.

Salah satu tokoh masyarakat yang juga panitia kegiatan Merti Desa Heru Suryono di Solo, Jawa Tengah, Rabu mengatakan acara tersebut diselenggarakan setiap bulan Sura sebagai upaya pelestarian kearifan lokal dengan menggelar tradisi Bersih desa di Sendang Mbah Meyek.

“Kami Ingin menghormati cikal bakal kampung sekaligus perwujudan rasa syukur kepada Allah SWT,” katanya.

Ia mengatakan rangkaian kegiatan tradisi Bersih desa di Sendang Mbah Meyek yang akan dilaksanakan pada Kamis (11/7) tersebut diawali dengan caos dhahar. Selanjutnya, masyarakat menguras Sendang Mbah Meyek dan sumur Mbah Bandung pada pukul 07.00 WIB.

Cek Artikel:  Hotel Hyatt Place Makassar Jadi Hotel Pilihan Ibu Negara

“Selanjutnya, kirab budaya dilaksanakan dengan mengelilingi Distrik Kampung Bibis Kulon. Seusai acara kirab budaya, rangkaian tradisi Bersih desa Mbah Meyek dilanjutkan dengan pagelaran wayang kulit pada malam hari,” paparnya.

Sementara itu, Ketua Dewan Pembina Yayasan Diwa Diah Warih Anjari yang juga terlibat Demi mendukung kegiatan tersebut mengatakan kegiatan budaya Bersih desa ini Dapat menjadi potensi wisata lokal hingga regional. Apalagi Apabila kegiatan digarap dengan serius.

“Kagak hanya nguri-uri dan melestarikan warisan nenek moyang tetapi Merti Desa Bibis Kulon ini juga Dapat meningkatkan pendapatan Kaum dan tentunya menyumbang pendapatan Asal daerah (PAD),” katanya.

Menurut dia, kegiatan Merti Desa Bibis Kulon tersebut merupakan salah satu kearifan lokal yang Lagi tersisa di tengah-tengah Kota Surakarta.

Cek Artikel:  Eksotisme Pantai Tapak Paderi | Pariwisata Indonesia

“Merti Desa Bibis Kulon sudah dipertahankan sedemikian Jenis oleh para penerus generasi di kampung ini. Kebetulan Yayasan Diwa berada di tengah-tengah kampung Bibis Kulon, sehingga kami Acuh dan wajib menjaga dan mempertahankan tradisi budaya ini,” katanya.

Ia juga berharap ke depan Dapat membawa tradisi budaya tersebut ke tingkat regional, nasional, dan Dunia.

Baca juga: Ribuan Kaum Palembang antusias ikuti tradisi pembagian bubur suro

Mungkin Anda Menyukai