Masyarakat Jangan Takut Berinvestasi Absaham-saham AS

Ilustrasi. Foto: dok Reku.

Jakarta: Reku, aplikasi investasi kripto berekspansi melalui peluncuran saham Amerika Perkumpulan (AS). Melalui aplikasi Reku yang terdaftar dan diawasi regulator, investor bisa berinvestasi saham AS mulai dari USD1.

Co-CEO Reku Jesse Choi berkomitmen perusahaan dalam menghubungkan masyarakat ke instrumen investasi aset global yang potensial untuk mencapai tujuan keuangannya dengan lebih percaya diri.

“Setelah sukses menyediakan kelas aset global berupa aset kripto sejak 2018 lalu dengan lebih dari satu juta investor, Reku berkomitmen untuk menjawab kebutuhan investasi masyarakat melalui Absaham AS. Asal Mula, adopsi Absaham AS saat ini masih belum optimal. Sementara potensinya sangat besar,” tegas Jesse, dalam keterangan tertulis, Selasa, 24 September 2024.

Secara historis, saham AS merupakan instrumen investasi yang pertumbuhannya positif. Dalam 100 tahun terakhir, saham AS tumbuh rata-rata 12 persen per tahunnya dan 15 persen dalam 10 tahun terakhir. Pasar saham AS secara keseluruhan pun menunjukkan performa yang kuat, menjadikannya sebagai alternatif investasi yang menarik bagi berbagai tipe investor.

“Ini menggambarkan besarnya prospek saham AS sebagai alternatif investasi masyarakat. Cita-citanya, dengan semakin luasnya pilihan investasi masyarakat, dapat mendorong kebiasaan berinvestasi,” lanjut Jesse.

Reku sebagai aplikasi investasi Absaham AS, bermitra dengan Pasar FX, perusahaan pialang berjangka Indonesia yang telah memperoleh izin PALN dan Peserta Perdagangan Sistem Alternatif dari Bappebti.

Dalam kaitannya, PasarFX sebagai Member JFX menggandeng Alpaca Securities LLC selaku pialang Amerika Perkumpulan dalam bertransaksi saham AS. Alpaca Securities juga terdaftar di Securities and Exchange Commission (SEC) dan Financial Industry Regulatory Authority (FINRA) untuk mentransaksikan jual beli saham AS langsung di pasar saham AS (NYSE dan NASDAQ).

Mekanisme jual beli saham AS di aplikasi Reku dilakukan melalui Bursa Berjangka Jakarta (JFX) dan dijamin oleh KBI. Dari segi legalitas, para pengguna Reku yang telah melakukan investasi saham AS dapat melihat transaksi dan jumlah kepemilikannya langsung pada sistem yang disediakan JFX dan KBI.

Cek Artikel:  Kekurangan SDM, Sandiaga Indonesia Butuh 600 Ribu Bakat Digital Baru per Mengertin

Fitur komprehensif

Di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi global, Jesse melanjutkan, Reku memahami perlunya pemahaman masyarakat sebelum memulai berinvestasi, termasuk di saham AS.

“Oleh karena itu, Reku menyediakan fitur saham AS paling komprehensif diantara layanan lainnya, yang bertujuan untuk membantu investor dalam menavigasi perjalanan investasinya. Fitur-fitur tersebut dikembangkan berdasarkan diskusi Reku dengan para investor di berbagai instrumen investasi, sehingga dapat tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan investor. Dengan begitu, investor juga bisa berinvestasi dengan lebih percaya diri,” lanjut Jesse.

Fitur inovatif tersebut di antaranya Insights, yang bertujuan untuk membantu investor memahami perusahaan saham AS secara mendalam dengan waktu yang singkat, tanpa harus melakukan riset mandiri berjam-jam. Fitur ini dibuat dengan menganalisis data historis pasar dan mengidentifikasi pola atau tren yang mengindikasikan potensi perubahan di pasar.

“Fitur Insights hadir dengan berbagai metodologi dan teknik analisis, seperti Buzz Score yang menganalisis sentimen saham berdasarkan pemberitaan di media massa dan perbincangan di media sosial, serta memberikan notifikasi kepada investor ketika suatu perusahaan saham AS tiba-tiba viral. Kemudian, Return Score yang merangkum pendapat berbagai pakar Wall Street untuk memberikan informasi kepada pengguna tentang saham mana yang akan naik atau turun menurut para pakar tersebut,” jelas dia.

Selanjutnya, terdapat juga Quality Score untuk membantu mengidentifikasi perusahaan dengan fundamental yang kuat dan performa positif. Dengan fitur Insights, investor dapat menilai suatu perusahaan dengan lebih cepat dan percaya diri karena Reku sudah menganalisis secara menyeluruh.

Cek Artikel:  Banyak Adonan Tangan Bikin Peremajaan Sawit Rakyat Terkendala

Selain itu, terdapat fitur Packs, yang memudahkan investor berinvestasi pada sejumlah saham AS dengan performa terbaik.

“Di fitur ini, kumpulan emiten yang tersedia sudah melewati proses kurasi khusus untuk strategi investasi yang investor inginkan. Misalnya, Reku mengembangkan Starter Pack bagi investor pemula untuk membangun portofolio pemula yang seimbang hanya dalam satu klik. Fitur ini juga membantu investor untuk menyeimbangkan kembali portfolionya dengan mudah, sehingga dapat secara otomatis mengikuti perkembangan pasar terkini dan diharapkan dapat memaksimalkan keberhasilan investasi mereka. Dikombinasikan dengan fitur Insights, Reku optimis fitur ini akan sangat membantu semua pengguna,” ungkap Jesse.

Kemudian, Reku juga memahami kebutuhan investor untuk mendiversifikasi asetnya. Oleh karena itu, Reku turut menyediakan Extended-Traded Fund (ETF), yang berisikan kumpulan aset yang diperjualbelikan di bursa. ETF melacak kinerja indeks, komoditas, obligasi, atau aset tertentu. ETF juga jadi salah satu pilihan terbaik untuk diversifikasi portofolio.

“ETF mirip dengan reksa dana atau skema investasi kolektif, namun, ETF lebih mudah diakses langsung di pasar saham. Terdapat sejumlah ETF yang tersedia, seperti yang berfokus pada industri teknologi, yang berisi saham dari perusahaan-perusahaan teknologi terkemuka seperti Apple, Microsoft, dan Google. Demi investor membeli satu lembar ETF, investor sama saja dengan menginvestasikan ke berbagai saham atau aset lainnya yang terdapat dalam ETF tersebut. Sehingga risiko investasi juga tersebar secara lebih merata,” kata Jesse.

Seluruh fitur tersebut tentunya dilengkapi dengan kemudahan untuk melacak dan memantau perkembangan investasi pengguna, baik di saham AS maupun aset kripto.

“Buat itu, demi memudahkan pengguna memantau kinerja investasinya, juga tersedia fitur Portfolio Analysis. Fitur ini memudahkan investor untuk memantau performa portofolionya, termasuk pada Absaham AS & Aset Kripto,” lanjut dia.

Cek Artikel:  Menparekraf: JCC dan Festival Peneleh 2024 Sukses Jadikan Kopi Komoditas Unggulan Ekraf

Sama halnya dengan pasar saham Indonesia, pasar saham AS biasanya dibuka 6,5 jam per hari, di hari kerja. Tetapi, untuk mengakomodasi investor Indonesia dengan lebih baik, Reku juga menawarkan jam perdagangan tambahan atau Extended Trading Hours, selama 16 jam per hari.

“Oleh karena itu, investor dapat berinvestasi di Absaham AS bahkan selama delapan jam lainnya, yang memungkinkan mereka untuk menempatkan pending order yang kemudian akan dieksekusi segera setelah pasar dibuka,” tambah Jesse.

Jesse menegaskan kendati saat ini Reku menawarkan Absaham AS, namun aset kripto tetap menjadi prioritas dalam bisnis. Menurut dia, saham-saham AS di Reku tidak mengurangi komitmen kami untuk mengembangkan industri aset kripto di Indonesia.

Dengan begitu, Reku terus berupaya untuk mempertahankan posisi sebagai exchange yang terjangkau, dengan likuiditas dan keamanan terbaik. Seluruh pembelajaran dari kesuksesan layanan aset kripto inilah yang juga kami terapkan dalam menyediakan Absaham AS,” jelas dia.

Ke depannya, Reku akan terus melengkapi layanan investasi kelas aset global, baik di aset kripto dan saham AS yang mengakomodasi berbagai kebutuhan investor.

“Pada semester pertama 2024, Reku tumbuh lebih dari tiga kali lipat dibandingkan tahun lalu. Buat melanjutkan pertumbuhan yang kuat ini, Reku sudah menyiapkan roadmap peningkatan literasi masyarakat tentang kelas aset global, baik Absaham AS dan aset kripto, di antaranya dengan berkolaborasi bersama komunitas, perguruan tinggi, hingga partner strategis lainnya untuk menyediakan edukasi rutin. Dalam menjalankan operasional kami, Reku juga terus memprioritaskan faktor keamanan dan kenyamanan demi mempertahankan kepercayaan pengguna,” ujar Jesse.

Mungkin Anda Menyukai