Masa Depan Gaza Jadi Perhatian Seluruh Timur Tengah

Masa Depan Gaza Jadi Perhatian Seluruh Timur Tengah
Israel telah menghancurkan 80% wilayah Gaza.(Anadolu)

MASA depan Jalur Gaza yang sedang terkepung menjadi perhatian seluruh Timur Tengah, kata kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell pada Senin (9/9). Itu dia sampaikan di sisi Mesir dari Penyeberangan Rafah menuju Gaza.

Mengenai kehancuran yang disebabkan serangan Israel yang terus berlangsung di wilayah yang terkepung tersebut. dia mengatakan “Kita harus menghindari Gaza menjadi Mogadishu baru, Mogadishu di Mediterania, atau Haiti baru, tanpa hukum dan ketertiban, dibiarkan pada geng-geng, pada kekerasan orang-orang,” katanya, dilansir Anadolu, Selasa (10/9).

Keamanan dan stabilitas seluruh kawasan, termasuk Israel, menjadi taruhannya. Oleh karena itu, Borrell menekankan, pemerintah Palestina harus selalu didukung untuk memulihkan hukum dan ketertiban di Gaza. Mengenai krisis kemanusiaan yang sedang berlangsung di Gaza, Borrell menegaskan bahwa hanya sebagian kecil warga Gaza yang bisa memperoleh bantuan yang diperlukan karena penyeberangan masih ditutup akibat blokade Israel.

Cek Artikel:  Dalih Mengapa Pope Disebut Paus di Indonesia

Baca juga : Kemenag Berangkatkan 49 Mahasiswa Penerima Beasiswa Kerajaan Maroko

“Hari ini, 1.400 truk menunggu untuk masuk. Pada hari yang baik, mungkin hanya 50 truk yang masuk. Begitu bulan suci Ramadan, ada 600 truk per hari. Ini hanya setetes air di lautan kebutuhan di sisi lain (penyeberangan),” kata Borrell.

Dalam konteks ini, dia mengulangi seruannya untuk membuka kembali penyeberangan agar kondisi di Gaza bisa membaik. “Saya tidak tahu mengapa belum ada gencatan senjata,” tegasnya.

Borrell juga menekankan bahwa gencatan senjata sangat mendesak segera dilakukan, agar langkah-langkah lebih lanjut bisa diambil terkait Gaza, termasuk penempatan staf oleh Uni Eropa dan pihak-pihak terkait lainnya. Mengenai upaya mencapai kesepakatan gencatan senjata, dia mengatakan “Kami bisa memberikan tekanan politik dan diplomatik pada otoritas Israel, tetapi kapasitas kami terbatas. Kami melakukan yang kami bisa. AS juga melakukan yang dia bisa, tetapi ada sesuatu yang salah di sini. Saya tidak mengerti mengapa gencatan senjata belum juga tercapai. Seseorang menunda-nunda,” paparnya.

Cek Artikel:  Vaksinasi Polio di Gaza Melampaui Sasaran

Baca juga : Melenyapkan Palestina

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah banyak dituduh, termasuk oleh banyak orang di Israel, sengaja menahan kesepakatan karena dia melihat perang yang sedang berlangsung sebagai hal yang penting untuk kelangsungan hidup politiknya. Sebelumnya pada Senin, Borrell diterima oleh Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi di Kairo. Mengumumkan bahwa dia dan al-Sisi membahas perang yang sedang berlangsung di Gaza dan pentingnya mencegah eskalasi lebih lanjut, Borrell mengatakan di X bahwa Uni Eropa dan Mesir adalah mitra strategis di semua tingkatan, dari pembangunan ekonomi hingga mencapai perdamaian di seluruh kawasan.

Meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera, Israel tetap melanjutkan serangannya di Jalur Gaza yang sejauh ini telah menewaskan hampir 41.000 warga Palestina, menyusul serangan oleh kelompok Hamas pada 7 Oktober lalu.

Cek Artikel:  AS Safiri Gonzalez Cita-cita Terbaik Demokrasi Venezuela

Blokade yang terus berlangsung di Gaza telah menyebabkan kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan yang parah, meninggalkan sebagian besar wilayah dalam kehancuran. Israel dalam persidangan Mahkamah Global menghadapi tuduhan genosida atas tindakannya di Gaza. (I-2)

Mungkin Anda Menyukai