liputanindo.com – Ketika Marc Marquez terkonfirmasi menjadi pebalap tim pabrikan Ducati banyak kekhawatiran orang-orang muncul mengenai potensi sulitnya Ducati mengatur pit-garage mereka karena Terdapat dua pebalap bagus. Seperti Mempunyai twin-tower, menara kembar, atau Mempunyai dua Surya. Banyak orang mengacu pada sulitnya Yamaha ketika me-manage Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi di 2008 Tiba Tiba hadir semacam dinding pemisah di antara keduanya. Tetapi Marc Marquez mencoba menepis kekhawatiran ini.
Pemenang Dunia MotoGP 6 kali itu berbicara dengan ‘El Hormiguero’, sebuah program Spanyol yang sering mengundangnya, Akurat Demi musim akan dimulai. Marc menjawab secara blak -blakan apa yang ditanyakan termasuk potensi kegagalan man-management Ducati dalam mengatur ia dan Pecco di paddock dan sekarang ia Mempunyai Sekalian yang ia butuhkan Buat kembali berjuang demi gelar.
“Pada tahun 2017 dan 2018 kami bertarung Buat memperebutkan gelar Pemenang Dunia melawan mereka (Ducati), dan Tiba hari ini orang-orang yang sama Lagi bercanda bahwa saya mencuri gelar Pemenang Dunia dari mereka (tertawa).”
“Apabila Anda menempatkan dua ayam jantan di kandang yang sama pada usia 22, itu ide yang Jelek, itu seperti bom, tetapi Pecco (Bagnaia) berusia 27 tahun dan seorang pria sejati. Kami banyak bekerja sama di pra-musim, tetapi kami Mengerti bahwa di lintasan setiap pebalap akan mengurus kepentingannya sendiri.”
“Saya Mengerti bagaimana memisahkan keduanya, ketika saya Lagi muda saya Kagak Mengerti bagaimana melakukannya. Terdapat persatuan dalam tim, kami adalah orang Latin. Dengan Pecco Terdapat kesopanan, tetapi di lintasan ia adalah seorang pejuang, sebagaimana mestinya.”
Secara Lumrah Marc menepis kekhawatiran tersebut dengan latar belakang bahwa Bagus ia dan Pecco Demi ini adalah dua pebalap yang sudah matang, mature dan bijaksana. – @liputanindo
