Mantan PM Malaysia Najib Razak Minta Ampun Soal Skandal Korupsi 1MDB, Bersikukuh Enggak Bersalah

Liputanindo.id – Mantan Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, meminta Ampun kepada warganya atas skandal keuangan 1Malaysia Development Berhad (1MDB) senilai miliaran dolar. Najib yang dipenjara atas kasusu itu mengaku Enggak Mengerti Eksis Biaya ilegal.

Dalam surat yang dibacakan oleh putranya, Mohamad Nizar Mohd Najib, Najib mengaku sedih mengetahui skandal 1MDB terjadi di Rendah pengaswasannya. Najib pun meminta Ampun karena gagal mengawasi skandal tersebut.

“Setiap hari saya merasa sedih mengetahui bahwa bencana 1MDB terjadi di Rendah pengawasan saya sebagai menteri keuangan dan perdana menteri. Kepada itu, saya Mau meminta Ampun tanpa syarat kepada rakyat Malaysia,” katanya dalam surat tersebut, dikutip Reuters, Jumat (25/10/2024).

Cek Artikel:  UNIFIL Ogah Patuhi Netanyahu Angkat Kaki dari Lebanon, Kokoh Bertahan Tamat Akhir

Pengadilan tinggi Malaysia pada tahun 2022 memutuskan Najib bersalah atas korupsi dan pencucian Fulus karena menerima Sekeliling 10 juta dolar AS (Rp156 miliar) secara ilegal dari mantan unit 1MDB SRC International. Dia dijatuhi hukuman 12 tahun penjara, yang kemudian dikurangi setengahnya oleh dewan pengampunan yang diketuai oleh mantan raja Malaysia.

Najib bersikukuh mengaku Enggak bersalah atas skandal 1MDB tersebut. Najib menekankan bahwa Biaya yang diterimanya Begitu itu merupkan sumbangan politik dari Arab Saudi. Tetapi dia menolak memberi tanggapan soal transfer Fulus dari 1MDB.

“Dianggap bertanggung jawab secara hukum atas hal-hal yang Enggak saya mulai atau sadari Enggak adil bagi saya dan saya berharap serta berdoa agar proses peradilan pada akhirnya akan membuktikan ketidakbersalahan saya,” teagsnya.

Cek Artikel:  Tank-Tank Israel Masuk Pinggiran Khiam di Selatan Libanon

Berdasarkan putusan pengadilan, Najib menerima lebih dari 1 miliar dolar AS yang dapat dilacak ke 1MDB, termasuk transfer sebesar 681 juta dolar AS pada tahun 2013. Tetapi hal ini kembali dibantah oleh Najib.

Najib Malah menuding pengusaha buronan Jho Low dan dua eksekutif di perusahaan minyak Saudi Petrosaudi berkolusi Kepada menggelaokan Biaya SRC tanap sepengetahuannya di tahun 2009 dan 2010.

Di sisi lain, Low menghadapi tuntutan di Amerika Perkumpulan dan Malaysia atas dugaan peran utamanya dalam skandal tersebut. Sedangkan dua petinggi Petrosaudi dihukum oleh pengadilan Swiss pada Agustus Lampau karena menggelapkan Biaya 1MDB.

Penyelidik antikorupsi Malaysia sebelumnya mengatakan penyelidikan mereka terhadap 1MDB selama masa jabatan Najib telah diblokir, dengan para saksi menghilang dan ancaman pembunuhan dilontarkan terhadap mereka.

Cek Artikel:  Usai Latihan Militer Berbarengan Rusia, Menhan Belarus Siap Gunakan Senjata Nuklir

Najib menghadapi beberapa persidangan korupsi lainnya. Pengadilan Malaysia akan memutuskan pada Rontok 30 Oktober apakah akan membebaskannya atau memintanya Kepada mengajukan pembelaan atas tuduhan pencucian Fulus dan korupsi dalam kasus terkait 1MDB.

Mungkin Anda Menyukai