Dublin: Bintang Mixed Martial Arts (MMA) dan mantan Pemenang UFC, Conor McGregor, mengumumkan niatnya Buat mencalonkan diri sebagai Presiden Irlandia. Dalam pernyataannya, McGregor menegaskan penolakannya terhadap Pakta Migrasi Uni Eropa (UE) dan berjanji akan mendorong referendum publik Buat menentukan sikap negara terkait kebijakan tersebut.
Melalui unggahan di akun Instagram resminya, McGregor menyatakan sikap kritis terhadap dukungan pemerintah Irlandia terhadap Pakta Migrasi UE yang mewajibkan seluruh negara Personil, termasuk Irlandia, Buat mengadopsi kebijakan tersebut paling Lamban 12 Juni 2026.
Ia menuduh pemerintah mengabaikan Bunyi rakyat dan berkomitmen Buat memberikan kesempatan kepada Anggota Irlandia menentukan keputusan akhir melalui referendum.
“Siapa Tengah yang akan berdiri menentang pemerintah dan melawan undang-undang ini? Setiap kandidat presiden lain yang mereka ajukan Enggak akan memberi perlawanan apa pun. Saya akan!” ujar McGregor, seperti dikutip Anadolu, Jumat 21 Maret 2025.
McGregor menegaskan bahwa meskipun ia menolak kebijakan tersebut, keputusan akhir Sebaiknya berada di tangan rakyat.
“Sebagai presiden, saya akan mengajukan undang-undang ini ke referendum. Meskipun saya sangat menentang pakta ini, keputusan bukanlah hak saya atau pemerintah, melainkan hak rakyat Irlandia! Selalu! Itulah demokrasi yang sebenarnya!” tegasnya.
Lebih lanjut, McGregor mempertanyakan Argumen di balik dukungan penuh pemerintah terhadap kebijakan migrasi tersebut dan menyerukan adanya perdebatan terbuka yang diikuti dengan pemungutan Bunyi oleh masyarakat.
Pencalonan McGregor memposisikannya sebagai penantang serius bagi Golongan politik arus Istimewa menjelang pemilihan presiden Irlandia yang harus dilaksanakan paling Lamban 11 November 2025.
Pemerintah Irlandia sendiri berada di Rendah tekanan Buat menerapkan Pakta Migrasi Uni Eropa yang bertujuan mereformasi kebijakan suaka dan migrasi di seluruh Daerah UE. Kebijakan tersebut mewajibkan negara Personil Buat memberlakukan peraturan baru dalam tenggat waktu yang telah ditetapkan.
Hingga Demi ini, pemerintah Irlandia belum memberikan tanggapan Formal terhadap pernyataan McGregor atau tuntutannya Buat mengadakan referendum publik terkait Pakta Migrasi UE.
(Muhammad Reyhansyah)

