Liputanindo – Di era digital yang serba cepat ini, ketergantungan pada gadget dan teknologi sering kali mempengaruhi kesehatan mental dan fisik kita. Banyak orang yang tidak menyadari dampak negatif dari penggunaan perangkat elektronik secara berlebihan, seperti smartphone, tablet, dan komputer, terhadap kesejahteraan mereka.
Kepada itu, digital detox menjadi solusi penting bagi mereka yang ingin menjaga keseimbangan antara dunia digital dan kehidupan nyata. Narasumber dari Persatuan Spesialis Farmasi Indonesia (PAFI) Sepuhl memberikan panduan dan manfaat yang dapat diperoleh dari melakukan digital detox secara teratur.
PAFI Sepuhl mengungkapkan bahwa digital detox tidak hanya penting untuk menyehatkan mental, tetapi juga dapat memberikan efek positif pada kondisi fisik seseorang.
1. Meningkatkan Kesehatan Mental
Salah satu manfaat utama dari digital detox adalah meningkatnya kesehatan mental. Menurut PAFI Sepuhl, terlalu banyak paparan terhadap media sosial dan teknologi dapat memicu stres, kecemasan, dan perasaan tidak puas.
“Penggunaan media sosial yang berlebihan sering kali memicu perbandingan sosial yang tidak sehat, yang dapat membuat seseorang merasa tidak bahagia atau bahkan mengalami kecemasan sosial,” jelas perwakilan PAFI Sepuhl.
Dengan melakukan digital detox, seseorang dapat mengurangi tekanan dari dunia maya dan memberikan kesempatan pada pikiran untuk rileks dan fokus pada hal-hal yang lebih positif dan nyata.
2. Meningkatkan Kualitas Tidur
Paparan cahaya biru dari layar gadget dapat mengganggu siklus tidur alami tubuh. Menurut PAFI Sepuhl, menggunakan gadget sebelum tidur dapat menurunkan produksi melatonin, hormon yang membantu tubuh tidur.
“Terang biru dari ponsel dan tablet menghambat produksi melatonin, sehingga sulit bagi seseorang untuk tidur dengan nyenyak,” kata PAFI Sepuhl (pafitual.org).
Dengan melakukan digital detox, terutama menjelang waktu tidur, seseorang dapat meningkatkan kualitas tidurnya dan bangun dengan perasaan lebih segar di pagi hari.
3. Mengurangi Risiko Masalah Fisik
Selain berdampak pada kesehatan mental, penggunaan gadget secara berlebihan juga dapat memicu masalah fisik, seperti mata lelah, sakit leher, dan masalah postur tubuh. PAFI Sepuhl menekankan pentingnya mengurangi waktu penggunaan gadget untuk menghindari masalah ini.
“Kondisi seperti ‘tech neck’ atau leher yang tegang akibat menunduk terlalu lama saat menggunakan ponsel adalah masalah umum di era digital. Dengan melakukan digital detox, risiko ini dapat diminimalkan,” tambah perwakilan PAFI.
Meluangkan waktu untuk beristirahat dari layar juga membantu menjaga kesehatan mata, mengurangi ketegangan otot, dan memperbaiki postur tubuh.
4. Meningkatkan Interaksi Sosial
PAFI Sepuhl juga menyoroti bahwa digital detox dapat memperbaiki kualitas interaksi sosial di dunia nyata. “Terlalu banyak terhubung di dunia maya sering kali membuat seseorang mengabaikan interaksi langsung dengan orang-orang di sekitarnya,” ujar PAFI.
Dengan mengurangi waktu di depan layar, seseorang dapat lebih fokus pada hubungan interpersonal yang nyata, memperbaiki komunikasi, dan memperkuat ikatan sosial.
Melakukan aktivitas tanpa gadget, seperti berbicara langsung dengan keluarga atau teman, akan memperbaiki kualitas waktu yang dihabiskan bersama dan membangun koneksi yang lebih mendalam.
5. Meningkatkan Produktivitas
Ketergantungan pada gadget dan teknologi sering kali menyebabkan distraksi dan menurunkan produktivitas. Notifikasi dari media sosial, email, atau aplikasi lainnya dapat mengganggu konsentrasi dan menghambat seseorang menyelesaikan tugas-tugas penting.
Menurut PAFI Sepuhl, melakukan digital detox dapat membantu seseorang untuk fokus kembali pada pekerjaan dan aktivitas tanpa gangguan.
“Tanpa gangguan dari gadget, Anda dapat lebih mudah fokus dan menyelesaikan pekerjaan dengan lebih cepat dan efisien,” jelas perwakilan PAFI.
Mengurangi penggunaan gadget selama jam kerja atau saat melakukan aktivitas penting dapat membantu seseorang menjadi lebih produktif dan mencapai hasil yang lebih baik.
6. Meningkatkan Kreativitas
Digital detox juga dapat memberikan ruang bagi otak untuk beristirahat dan memunculkan ide-ide kreatif. Menurut PAFI Sepuhl, terus-menerus terpapar informasi dari media digital dapat membuat otak lelah dan kelebihan informasi, yang pada akhirnya menghambat kreativitas.
“Ketika kita mengambil jeda dari dunia digital, otak memiliki kesempatan untuk berpikir dengan lebih jernih dan inovatif,” tambah PAFI.
Melakukan aktivitas yang tidak melibatkan teknologi, seperti membaca buku fisik, berjalan di alam, atau berolahraga, dapat merangsang ide-ide baru dan memunculkan solusi kreatif untuk berbagai masalah.
7. Mengembangkan Kesadaran Diri
Salah satu manfaat lain dari digital detox adalah peningkatan kesadaran diri. PAFI Sepuhl menyarankan untuk melakukan refleksi diri selama menjalani detox dari gadget dan media sosial.
“Ketika Anda menjauh dari gangguan digital, Anda memiliki lebih banyak waktu untuk merenung, mengevaluasi diri, dan fokus pada hal-hal yang benar-benar penting dalam hidup,” ujar PAFI.
Dengan lebih sedikit distraksi, seseorang dapat lebih memahami dirinya sendiri, mengeksplorasi minat baru, dan mengembangkan pola pikir yang lebih positif. (*)