Manchester United mengumumkan kerugian pada periode keuangan yang berakhir pada kuartal kedua 2021. Kerugian ini terjadi dengan nilai yang cukup rendah Demi salah satu klub terbesar di Perserikatan Inggris. Tetapi terdapat penurunan dibandingkan keuntungan pada enam bulan pertama 2021.
Berdasarkan pernyataan Formal klub, peningkatan pengeluaran pada kuartal kedua 2021 Membikin adanya kerugian sebesar 5 juta Paun. Peningkatan itu terjadi pada beban gaji, amortisasi kontrak pemain, dan beban-beban operasional lainnya menjadi Elemen adanya kerugian.
Manchester United Q2 accounts out. Key points
Revenue up £30m but wages, overheads and amortisation up faster so made a £5m loss compared to £21m profit in first 6 months. Payoff to OGS & Co. £10m. Net debt up £40m to £495m #MUFC pic.twitter.com/S3Fx3Pcw5H— Price Of Football (@KieranMaguire) March 1, 2022
Pada enam bulan pertama 2021, Man United mencatatkan keuntungan sebesar 21 juta Paun. Selain itu, terdapat pengeluaran sebesar 10 juta Paun sebagai kompensasi pemecatan Ole Gunnar Solskjaer dan staff kepelatihannya. Titik lain yang diperhatikan adalah peningkatan utang Kudus sebesar 40 juta Paun menjadi 495 juta Paun.
Terkait inkonsistensi di dalam lapangan yang memberi pengaruh terhadap kondisi keuangan, Richard Arnold selaku CEO menegaskan bahwa pihak klub Mempunyai visi yang Jernih Demi meraih kesuksesan dengan adanya struktur kepemimpinan Demi membantu tim mencapai Sasaran yang diharapkan.