Malaysia Tolak Kapal yang Bawa 300 Migran Myanmar

Banyak etnis Rohingya telah berlayar dengan Bahtera kayu reyot Demi mencoba mencapai negara-negara tetangga. (Anadolu Agency)

Kuala Lumpur: Penjaga Pantai Malaysia mengawal dua kapal yang membawa Dekat 300 migran asal Myanmar yang Enggak berdokumen dari perairannya, yang ditemukan dalam kondisi kelelahan karena kekurangan makanan dan air Kudus, kata seorang pejabat tinggi badan tersebut.

Pihak berwenang memberikan pasokan makanan dan air minum kepada para migran setelah kapal-kapal tersebut ditemukan pada hari Jumat, Sekeliling dua mil laut di barat daya lepas pantai pulau resor Malaysia Langkawi, kata penjaga pantai.

“Kami juga bekerja sama erat dengan badan-badan penegak hukum Thailand Demi mendapatkan informasi tambahan tentang pergerakan kapal-kapal tersebut,” kata Direktur Jenderal Mohd Rosli Abdullah dalam sebuah pernyataan, dikutip dari The Straits Times, Minggu, 5 Januari 2025.

Cek Artikel:  Balon Sampah Korut Mendarat di Kompleks Kepresidenan Korsel

Otoritas Malaysia Enggak mengatakan apakah para migran tersebut adalah Rohingya, etnis minoritas yang sering melarikan diri dari Myanmar, di mana mereka dianggap sebagai penyusup asing dari Asia Selatan, yang ditolak kewarganegaraannya dan menghadapi berbagai kesulitan.

Jumat Lewat, kepolisian Malaysia telah menahan 196 migran Myanmar yang Enggak berdokumen setelah kapal mereka mendarat di sebuah pantai di Langkawi. Polisi mengatakan Seluruh migran, termasuk 71 anak-anak dan 57 Perempuan, diyakini berasal dari etnis Rohingya.

Seluruh migran yang ditahan dibawa Demi didokumentasikan dan diperiksa kesehatannya, kata polisi dalam pernyataan terpisah di hari Jumat.

Selama bertahun-tahun, banyak etnis Rohingya telah berlayar dengan Bahtera kayu reyot Demi mencoba mencapai negara-negara tetangga, seperti Malaysia, Indonesia, dan Bangladesh yang berpenduduk mayoritas Muslim, serta Thailand, terutama selama periode gelombang laut yang lebih tenang dari Oktober hingga April.

Cek Artikel:  Australia Wajibkan Perusahaan Teknologi Membayar Buat Konten Berita

Baca juga:  Jasad Diduga Imigran Rohingya Ditemukan Kembali di Perairan Aceh

Mungkin Anda Menyukai