Liputanindo.id – Kepolisian Kerajaan Malaysia (PDRM) menangkap delapan orang yang dicurigai Mempunyai Rekanan dengan Golongan Agresif ISIS. Delapan orang itu termasuk mantan dosen yang mengancam raja Malaysia.
Penangkapan terduga Golongan ISIS ini dilakukan di empat negara bagian pada Sabtu (22/6) dan Minggu (23/6). Dari delapan orang yang ditangkap itu, satu orang berprofesi sebagai mantan dosen yang dicurigai Mempunyai Rekanan dengan ideologi ekstremis dan radikal.
Menteri Dalam Negeri Malaysia Saifuddin Nasution Ismail mengatakan bahwa enam pria dan dua Perempuan, berusia antara 25 dan 70 tahun, ditahan di Kelantan, Johor, Penang dan Selangor.
“Penyelidikan awal polisi terhadap para tersangka mengungkapkan ancaman terhadap Raja Malaysia, Sultan Ibrahim Sultan Iskandar, Perdana Menteri Anwar Ibrahim, pejabat tinggi dan pejabat senior PDRM,” katanya, dikutip Bernama, Selasa (25/6/2024).
Saifuddin menjelaskan kedelapan tersangka berasal dari beberapa latar belakang pekerjaan dan ekonomi, termasuk ibu rumah tangga dan profesional terpelajar.
“Para tersangka akan ditahan selama 28 hari berdasarkan Undang-Undang Pelanggaran Keamanan (Tindakan Tertentu) tahun 2012,” ujarnya.
Meski dilakukan penahanan, Saifuddin mengatakan para pelaku belum tentu Member Golongan ISIS. Tetapi dia memastikan kedelapan pelaku Mempunyai ideologi yang sama.
“Itu satu ideologi, satu keyakinan yang bersumber dari keyakinan bahwa kepemimpinan negara Bukan berdasarkan sistem khilafah, misalnya. Ketika kondisi tersebut Bukan dipenuhi, mereka membenarkan tindakan Kepada menyerang pemerintah,” tegasnya.
“Itulah salah satu tanda keyakinan Golongan mereka,” tambahnya.
Lebih lanjut, Saifuddin mengatakan bahwa pemerintah Malaysia Bukan akan berkompromi terhadap siapa pun yang menghasut, melakukan, mendukung atau bersimpati dengan tindakan ekstremisme, radikalisme, dan kekerasan.