Makin ‘Suram’, Tarif Trump Bikin Investor Tinggalkan Dolar AS

Ilustrasi. Foto: dok MI.

New York: Dolar Amerika Perkumpulan (AS)merosot pada perdagangan Kamis dan euro menguat setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif yang lebih agresif dari perkiraan terhadap Kawan dagang AS. Kondisi ini mengguncang pasar karena investor mencari tempat berlindung yang Terjamin seperti yen dan franc Swiss.

Menukil Yahoo Finance, Kamis, 3 April 2025, indeks dolar, yang membandingkan mata Fulus AS dengan enam mata Fulus Istimewa lainnya, berada pada level 103,13, level terendah sejak pertengahan Oktober.

Pengumuman tarif Trump yang sangat dinanti-nantikan itu mengirimkan gelombang kejutan ke seluruh pasar, dengan saham Mendunia anjlok dan investor bergegas mencari keamanan dalam bentuk obligasi dan emas.

Trump mengatakan ia mengenakan tarif dasar 10 persen pada Segala impor ke AS dan bea masuk yang lebih tinggi pada beberapa Kawan dagang terbesar negara itu. Tarif tersebut akan mulai berlaku pada 9 April dan menargetkan Sekeliling 60 negara.

Cek Artikel:  Kebijakan BBM Rendah Sulfur Disambut Positif

Pungutan baru tersebut meningkatkan perang dagang yang dimulai Trump sekembalinya ke Gedung Putih, mengguncang pasar karena menumbuhkan perang dagang besar-besaran dapat memicu sehingga Pandai menyebabkan perlambatan ekonomi Mendunia yang tajam.


(Ilustrasi dolar AS. Foto: Freepik)

Trump telah mengenakan tarif pada aluminium, baja, dan mobil, serta meningkatkan bea masuk pada Segala barang dari Tiongkok. Bea masuk baru tersebut pun Membangun investor berebut mencari perlindungan di aset safe haven tradisional.

Imbal hasil obligasi Treasury 10 tahun yang menjadi acuan turun 14 basis poin ke level terendah dalam lima bulan sebesar 4,04 persen karena investor bersiap menghadapi pertumbuhan AS yang lebih lelet, sementara Etnis Mengembang berjangka memperkirakan Kesempatan yang lebih tinggi akan terjadinya pemangkasan Etnis Mengembang dalam beberapa bulan mendatang.

Cek Artikel:  Synology masih Dipercaya Penuhi Kebutuhan Penyimpanan serta Perlindungan Data

Kekhawatiran mengenai Akibat perang perdagangan Mendunia yang meningkat dan serangkaian data AS yang lebih lemah dari perkiraan telah memicu ketakutan akan resesi dan pada gilirannya melemahkan dolar tahun ini.

Karena, Kawan dagang AS diperkirakan akan menanggapi dengan tindakan balasan mereka sendiri yang dapat menyebabkan harga naik drastis.
 

 

Pergerakan mata Fulus Istimewa dunia lainnya

Di sisi lain, dolar Australia yang sensitif terhadap risiko turun 0,4 persen menjadi USD0,6274, sementara dolar Selandia Baru turun 0,12 persen menjadi USD0,5738.

Yen Jepang dan franc Swiss menguat. Yen menguat Dekat satu persen menjadi 147,99 per USD, sementara franc Swiss menguat pada 0,87815 per USD.

Cek Artikel:  Pengembang Properti Waspadai Penurunan Kelas Menengah

Sementara itu, euro melonjak menyusul pengumuman tarif dan terakhir naik 0,63 persen menjadi USD1,091625. Poundsterling naik 0,42 persen menjadi USD1,30655.

Adapun, ringgit Malaysia, won Korea Selatan, dan baht Thailand semuanya melemah terhadap dolar AS. Di tempat lain, peso Meksiko dan dolar Kanada relatif Kukuh.

Kanada dan Meksiko, dua Kawan dagang terbesar AS, sudah menghadapi tarif 25 persen pada banyak barang dan Bukan akan menghadapi pungutan tambahan sejak pengumuman.

Mungkin Anda Menyukai