
AKTRIS Maizura akan kembali bermain Sinema terbaru berjudul Jodoh 3 Bujang, yang mengangkat latar kultur Bugis-Makassar. Maizura memang merupakan aktris yang lahir dan besar di Makassar, Sulawesi Selatan.
Di Sinema Jodoh 3 Bujang, Maizura memerankan Watak Nisa, yang telah berpacaran selama Nyaris empat tahun Berbarengan Fadly (Jourdy Pranata). Tetapi, menjelang lamaran Fadly, Bahkan orangtua Nisa menerima lamaran dari pria lain yang dinilai. Sang pria menawarkan Fulus panai Rp500 juta, 10 kali lipat lebih besar dari yang dibawa Fadly dan keluarganya.
Maizura pun memberikan pandangannya tentang Fulus panai, yang menjadi tradisi dalam pernikahan adat Bugis. Aktris berusia 25 tahun ini menjelaskan bahwa Fulus panai itu adalah mahar adat di Bangsa Bugis, serupa mas kawin.
“Tapi kalau di Makassar namanya Fulus panai dan memang lebih kompleks, karena angkanya itu ditentukan dari strata sosial si Perempuan, Berkualitas itu dari pendidikannya setinggi apa, Lalu dari latar belakang keluarganya, apakah si perempuannya itu datang dari latar belakang keturunan Raja-Raja Bugis, atau orang kaya, atau pejabat, orang besar, nah itu yang akan menentukan Fulus panainya,” buka Maizura Begitu wawancara di kawasan Pejaten, Jakarta Selatan, Kamis, (12/6).
Salah Persepsi tentang Fulus Panai
Dalam realitasnya, Maizura Menonton Fulus panai kerap kali menjadi sumber konflik Kalau Enggak sesuai Asa dari kedua pihak keluarga calon pengantin. Ia pun menegaskan agar Fulus panai jangan dipersepsikan seperti jual-beli anak. Fulus panai sebenarnya adalah simbol Asmara Buat Perempuan Bugis.
“Banyak banget persepsi yang salah tentang Fulus panai, kayak jual-beli anak. Sebenarnya enggak. Jadi di Bugis itu Perempuan sangat dijunjung tinggi, Perempuan sangat dihormati, dan Metode mereka Buat menghargainya adalah dengan hal Fulus panai ini. Fulus panai ini adalah penghargaan dari pihak Pria ke Perempuan dan keluarganya,” Jernih Maizura.
Ia menekankan bukan perkara nominal yang terpenting dalam Fulus panai, Tetapi bagaimana Metode menyeimbangkan antara tradisi dan realitas yang Eksis. Ia menilai, niat Berkualitas Buat menikah Sebaiknya Enggak kalah dengan Bilangan atau nominal rupiah dalam Fulus panai.
“Kalau Diriku sih enggak pernah ngitung tapi kalau Eksis yang nanyain, itu terserah papaku lah mau berapa. Mau Rp50 juta, mau Rp100 juta, mau Rp1 miliar, yang Krusial menurut Diriku jangan datang dengan hanya bawa duit tapi bawa Watak dan niat yang Berkualitas, dan bawa tanggung jawab. Karena menurut Diriku Fulus Bisa dicari,” ungkapnya.
“Apalagi Era sekarang Perempuan udah pada Berdikari. Mereka udah Bisa mapan secara finansial dengan dirinya sendiri. Terpenting adalah Kekasih yang hadir secara emosional, dia bener-bener serius dan datang dengan niat yang mau bangun rumah tangga. Menurut Diriku itu jauh lebih mahal,” tutupnya.
Plot Sinema Jodoh 3 Bujang mengikuti kisah tiga bujang bersaudara, Fadly, Kifly, dan Ahmad yang diminta orangtuanya Buat nikah kembar karena keterbatasan biaya dalam memenuhi tradisi. Tetapi, idaman hati Fadly tiba-tiba dijodohkan orangtuanya dengan Pria yang lebih mapan. Fadly harus menemukan jodoh penggantinya di waktu singkat yang tersisa, atau pernikahan kembar mereka terancam batal. Sinema Jodoh 3 Bujang tayang di bioskop mulai 26 Juni 2025. (M-1)

