Mahasiswa Universitas Syiah Kuala Wakili Aceh di Kompetisi Robot Terbang Nasional Di Yogyakarta

Mahasiswa Universitas Syiah Kuala Wakili Aceh di Kompetisi Robot Terbang Nasional Di Yogyakarta
Manager Seulawah Team, Taufiq Al Ihsan (Mengenakan mikrofon) menjelaskan produk Penemuan robot terbang yang mereka buat.(MI/Amiruddin Abdullah Reubee)

MAHASISWA yang tergabung dalam Seulawah Team USK (Universitas Syiah Kuala) akan mewakili Aceh di Kompetisi Robot Terbang Indonesia (KRTI) di Lapangan Udara Gading, DI Yogyakarta, pada 12-19 September 2024. 

Kompetisi Robot Terbang tingkat nasional ini diselenggarakan Balai Pengembangan Bakat Indonesia (BPTI). 

Rektor Universitas Syiah Kuala, Prof Marwan, kepada Media Indonesia, Rabu (11/9) mengatakan, pihaknya pada Selasa (10/9) kemarin telah melepas para mahasiswanya yang tergabung mengikuti kompetisi itu. Pelepasan dilakukan di Kantor Pusat Administrasi USK Kampus Darussalam, Banda Aceh. 

Baca juga : Unpar Tuan Rumah Kompetisi World Greenmech dan Robot For Mission (R4M) 2024

Marwan mengaku bangga dan sangat mengapresiasi atas pencapaian mahasiswa Fakultas Teknik USK ini. Karena produk Penemuan ciptaan mahasiswa ini adalah bentuk kesungguhan mereka dalam mengembangkan teknologi penerbangan.

Cek Artikel:  10 Tokoh di Sumut yang Dapat Rekomendasi Golkar untuk Bertarung di Pilkada

Marwan mengingatkan para mahasiswa itu agar mempersiapkan segalanya lebih teliti setiap komponen dan hal teknis lainnya. Ini Krusial, agar Bisa meraih prestasi Demi kompetisi nanti. 

Apalagi pesawat ini adalah produk terpadu kombinasi desain, mekanika, elektronika dan kontrol yang setiap komponennya sangat Krusial dan saling melengkapi.

Baca juga : Mahasiswa USK Raih Top 3 Duta Peradilan Indonesia

“Kami sangat bangga, dan berharap kalian Bisa mendapatkan Juara. Karena pesawat seperti ini Bisa menginspirasi anak-anak Aceh lainnya Demi menciptakan produk Penemuan lainnya yang syarat teknologi seperti ini,” tuturnya.

Marwan mengatakan, Seulawah Team mempunyai empat produk Penemuan robot terbang. Di antaranya adalah model Racing Plane yang merupakan mode pesawat autonomous. 

Cek Artikel:  Ahli: Kalau PKS-PDIP Bergabung Usung Anies di Pilkada Jakarta, PKB Akan Ikut

Lewat model fixed wing Adalah pesawat yang digunakan Demi menyusuri Sasaran berupa jalur patok perbatasan Sembari mengambil data video dan sekaligus mengambil gambar Demi keperluan pemetaan (mapping).

Baca juga : USK Aceh Sebar 3.698 Mahasiswa Demi Kegiatan Kuliah Kerja Konkret

Berikutnya, model Pesawat Tanpa Awak (Unmanned Aerial Vehicle/UAV) khususnya pada wahana VTOL (Vertical Take-off and Landing).

Demi mengikuti kompetisi ini, melibatkan empat mahasiswa dari Divisi VTOL Seulawah Team, Adalah M Taufiq Al Ihsan dan M Haikal Naufal dari Teknik Mesin. 

Lewat Feri Mauliandi Saputra dari Teknik Komputer dan Fajar Triwahyudi dari Arsitektur. Team mereka bernama Aneuk Kleung (anak elang).

Baca juga : UNY Akan Jadi Tuan Rumah Kontes Robot Terbang di Gunungkidul

Cek Artikel:  Polisi Tangkap Ketua Panitia Konser Musik Lentera di Tangerang

Taufiq Al Ihsan yang merupakan Manager Seulawah Team mengatakan, pesawat tipe VTOL inilah yang akan mereka bawa Demi ikut kompetisi di Yogyakarta. Pesawat tersebut Mempunyai beberapa Kelebihan, di antaranya adalah kemampuan terbang secara autonomous.

Pesawatnya dikendalikan dengan menggunakan mini komputer yang memungkinkan drone terbang seperti robot fully-autonomous.

Menariknya, pesawat ini dapat menghindari objek/dinding dalam ruangan, Bisa mendeteksi Corak dan objek Demi melakukan dropping payload secara presisi.

“Demi daya jelajahnya, pesawat ini Bisa terbang 10 hingga 15 menit Demi satu misi. Dengan ketinggian, sesuai kebutuhan kompetisi ini kami buat Adalah 5 meter dan Bisa lebih,” tutur Taufiq Al Ihsan. (MR/J-3)

Mungkin Anda Menyukai