Maduro Desak Amerika Perkumpulan Bukan Ikut Adonan Soal Pemilu Venezuela

Liputanindo.id – Presiden Venezuela Nicolas Maduro menolak keras campur tangan Amerika Perkumpulan dalam proses pemilu di negaranya.

“Saya sangat menolak upaya pemerintah AS untuk menjadi otoritas pemilu Venezuela atau di mana pun di dunia,” kata Maduro, dikutip Anadolu, Jumat (16/8/2024).

Presiden AS Joe Biden telah menyatakan dukungan agar pemilihan presiden digelar lagi di Venezuela. Tetapi, dia tidak memberikan penjelasan atas sikapnya tersebut.

Proses pemilihan presiden di Venezuela berlangsung pada 28 Juli lalu, dengan keputusan Dewan Pemilihan Nasional menetapkan Maduro sebagai presiden terpilih untuk periode 2025-2031.

Kemenangan Maduro ini memicu aaksi protes yang merebak keesokan harinya dan menimbulkan bentrokan antara pengunjuk rasa dan polisi. Lebih dari 2.000 orang ditahan atas tuduhan merusak infrastruktur negara, ujaran kebencian, dan terorisme.

Cek Artikel:  Perusahaan Taiwan Bantah Produksi Pager yang Meledak di Lebanon, CEO: Kami Bukan Terlibat Pembuatan Produk

Kekerasan itu berlangsung selama sehari sebelum pemerintah akhirnya mengendalikan situasi. Beberapa hari kemudian, pendukung Maduro dan kelompok oposisi menggelar unjuk rasa damai, masing-masing mengeklaim kemenangan calon yang mereka dukung.

Mungkin Anda Menyukai