Lupus si Penyakit Seribu Paras, Diderita oleh Selena Gomez dan Isyana Sarasvati

Lupus si Penyakit Seribu Wajah, Diderita oleh Selena Gomez dan Isyana Sarasvati
Ilustrasi(freepik.com.)

SEJUMLAH selebritas mengumumkan dengan terbuka bahwa mereka menderita penyakit systemic lupus erytematosus (SLE) atau lupus. Penyanyi Selena Gomez kerap berbagi dengan para penggemarnya mengenai pengobatan yang ia lakukan untuk mengatasi lupus. Di dalam negeri, penyanyi Isyana Sarasvati juga mengatakan ia terdiagnosis autoimun, salah satunya lupus.

Lupus merupakan penyakit autoimun kronis akibat sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel sehat dalam tubuh. Penyerangan terjadi melalui proses peradangan yang bersifat merusak hingga berpotensi menimbulkan kematian. Kepada meningkatkan pemahaman dan dukungan bagi pasien penyakit lupus, 10 Mei diperingati sebagai Hari Lupus Sedunia.

“Penyakit lupus adalah penyakit autoimun yang kompleks yang biasanya menyerang berbagai macam organ tubuh dari kepala sampai kaki,” kata dokter spesialis penyakit dalam Rumah Sakit Iuran pertanggunganer Jatinegara, Ario Perbowo Putra, dalam Youtube RS Iuran pertanggunganer Jatinegara, beberapa waktu lalu.

Baca juga : Selena Gomez Mengaku Diperingatkan Bisa Terkena Stroke di Pentas

Cek Artikel:  1.000 Hari Pertama Kehidupan, Masa Paling Kritis dalam Tumbuh Kembang Anak

“Seorang yang terkena penyakit lupus risikonya organ yang terlibat pasti akan mengalami gangguan fungsi. Awalnya organ tidak bekerja dengan maksimal sehingga terjadi kegagalan organ, yang lama-lama bisa menyebabkan kematian,” lanjutnya.

Singkatnya, penderita lupus mengalami kelainan sistem kekebalan tubuh. Pada kondisi normal, sistem kekebalan tubuh berfungsi melindungi tubuh dari zat asing seperti virus maupun bakteri. 

Sebaliknya pada penderita lupus, sistem kekebalan tubuh justru menganggap sel tubuh yang sehat sebagai zat asing sehingga antibodi dilepas untuk menyerang sel sehat tersebut. Hal itu mengakibatkan pasien kerap mengalami peradangan dan infeksi pada sistem jaringan tubuhnya.

Baca juga : Penyintas Lupus Boleh Divaksin Covid-19

“Tamat saat ini belum diketahui etiologi pastinya apa, tapi berbagai penelitian mengatakan bahwa lupus dipengaruhi oleh genetik seseorang. Tapi hal itu juga dipicu oleh berbagai faktor,” kata Ario.

Cek Artikel:  Ini Tips Melatih Kemandirian Anak Sebelum Masuk SD

Meski belum diketahui secara pasti, kombinasi faktor genetik dan lingkungan diyakini menjadi salah satu penyebab utama. Apabila memiliki anggota keluarga yang menderita lupus, probabilitas terkena lupus menjadi 5%-13%. Kemudian faktor lingkungan seperti paparan sinar ultraviolet, faktor hormonal seperti hormon estrogen, infeksi, rokok dan paparan asap rokok, serta konsumsi alkohol.

“Elemen lain juga jadi pemicu, misalnya infeksi, ketidakseimbangan hormonal, obat-obatan, hingga penggunaan antibiotik jangka panjang. Kemudian juga stres baik psikis maupun stres aktivitas yang berlebihan,” ucap Ario.

Baca juga : Atasi Lupus, Selena Gomez Jalani Transplantasi Ginjal

Kenali gejala

“Sering dibilang bahwa lupus itu penyakit seribu wajah, jadi lupus itu manifestasi klinisnya bisa bermacam-macam, ada banyak sekali,” kata Ario. Meski gejala lupus sangat bervariasi, ada beberapa gejala umum yang sering muncul pada penderita lupus.

Cek Artikel:  Langkah Mengobati Kanker Payudara Stadium 4

“Misalnya ada gejala secara general seseorang akan merasa tidak enak badan kemudian demam. Bisa juga tidak nafsu makan atau ada pembesaran kelenjar getah bening,” ucap Ario.

Gejala lainnya seperti sering merasa kelelahan meski sudah cukup beristirahat, muncul ruam pada kulit, nyeri dan kaku pada sendi, sensitif terhadap sinar matahari, hingga penurunan berat badan.

Hingga saat ini belum ada obat yang mampu untuk menyembuhkan lupus secara total. Pengobatan berupa pemberian obat sebatas untuk meredakan rasa sakit, mencegah munculnya gejala tambahan, dan menghambat perkembangan penyakit.

Lupus juga tidak dapat dicegah. Kendati demikian, ada sejumlah hal yang dapat dilakukan untuk meminimalkan risiko atau mencegah kambuhnya gejala dan keluhan, seperti rutin melakukan medical check up, menghindari paparan sinar matahari serta rutin menggunakan tabir surya, dan menjalankan gaya hidup sehat. (H-2)

 

Mungkin Anda Menyukai