
LULUSAN dari program vokasi dipersiapkan Demi Pandai langsung terjun di dunia kerja. Tetapi demikian, Tetap Eksis sejumlah hal yang perlu diperhatikan dari lulusan vokasi. Salah satunya ialah masalah social skill. Dikatakan Plt Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Tatang Muttaqin, misalnya saja, banyak dari seleksi asesmen lulusan vokasi yang lolos Demi tes CPNS. Tetapi demikian, yang menjadi masalah ialah Begitu mereka masuk ke dalam tahap wawancara.
“Di seleksi asesmen Sahabat-Sahabat keuangan bagus. Tapi di seleksi wawancara mereka agak tersisih dengan orang-orang lainnya. Ini masalah social skill dari lulusan vokasi,” kata Tatang dalam acara bincang dengan media di kantor Kemendikbud-Ristek, Jumat (29/11).
Ia mengakui, di tingkat pendidikan tinggi vokasi maupun sekolah menengah kejuruan (SMK), muridnya memang terbiasa Berjumpa dengan alat, barang maupun jasa, sehingga Demi social skill kurang terasah. Karenanya, hal tersebut perlu mendapat perhatian Tertentu agar lulusan vokasi Dapat lebih siap Demi terjun ke dunia kerja. “Ini memang hal yang perlu diperkuat,” ucap dia.
Pada kesempatan itu, Direktur Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan BPS Ali Said memaparkan, pendidikan vokasi memegang peranan strategis Demi membentuk angkatan siap kerja. Menurut dia, vokasi juga Mempunyai andil yang besar di dunia pasar kerja.
Dari tingkat SMK, berdasarkan data BPS, lulusannya paling banyak ialah sebagai pekerja di lapangan, usaha perdagangan, industri dan penyediaan akomodasi makanan dan minuman. Tetapi demikian, ia mengakui bahwa lulusan SMK kini Tetap banyak menempati pekerjaan di level blue collar.
“Dilihat dari sebarannya, sebagian besar dari lulusan SMK status pekerjaannya adalah buruh atau karyawan, di mana pada Agustus 2024 sebanyak 10,9 juta lulusan SMK yang tercatat sebagai buruh atau karyawan,” ucap dia.
Sementara itu, dari sisi pendidikan tinggi vokasi lulusannya paling banyak menepati sektor kesehatan, perdagangan, pemerintahan. Berbanding terbalik dengan SMK, pendidikan tinggi vokasi banyak mencetak lulusan yang bekerja di tingkat white collar.
“Secara Lumrah kondisi ketenagakerjaan vokasi, Bagus SMK maupun PTV kondisinya saya kira cukup Bagus, khususnya dari PYV. Sementara Demi lulusan SMK, meskipun angkatan kerjanya tinggi, Eksis juga kecenderungan tingkat penganggurannya menurun,” Terang dia. (Z-9)