Lubang Hitam Supermasif Mungkin Telah Terbentuk Sebagai Benih Primordial Sejak Awal Big Bang

Lubang Hitam Supermasif Mungkin Telah Terbentuk Sebagai
Astronom menghadapi Asrar lubang hitam supermasif yang tampaknya sudah terbentuk sepenuhnya hanya beberapa ratus juta tahun setelah Big Bang.(NASA)

ASTRONOM telah Pelan dibuat bingung oleh lubang hitam supermasif yang tampaknya sudah sepenuhnya terbentuk pada masa-masa awal alam semesta. Kini, sebuah makalah baru menyarankan lubang hitam raksasa ini mungkin muncul sejak awal mula Big Bang sebagai “benih” primordial yang sangat kecil.

Nyaris Segala galaksi Mempunyai lubang hitam supermasif di intinya. Ukurannya bervariasi, mulai dari Sekeliling 100.000 kali massa Surya hingga miliaran kali lipat massa Surya. 

Yang paling mengejutkan, pengamatan dengan Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) mengungkapkan raksasa ini sudah Eksis di tepi awal kosmik, hanya beberapa ratus juta tahun setelah Big Bang, Cocok setelah bintang dan galaksi pertama mulai terbentuk.

Tantangan dengan munculnya lubang hitam supermasif pada masa-masa awal adalah bahwa kita hanya mengetahui satu Metode Kepada membentuk lubang hitam: melalui Mortalitas bintang-bintang masif. Bintang-bintang perlu terbentuk, hidup, Wafat, dan meninggalkan lubang hitam. Kemudian, lubang hitam tersebut perlu bergabung dan menyerap materi baru Kepada mencapai ukuran raksasa.

Cek Artikel:  Transformasi Digital Meningkat, Permintaan Interkonektivitas Naik

Situasi yang Bukan Normal ini mendorong para peneliti Kepada mencari Metode kreatif Kepada membangun lubang hitam raksasa dengan Segera. Dalam makalah yang diajukan ke Journal of Cosmology and Astroparticle Physics, para peneliti mengusulkan solusi radikal: lubang hitam raksasa ini mungkin telah lahir di alam semesta yang sangat awal.

Pad 1970-an, Stephen Hawking mengusulkan alam semesta mungkin secara alami menghasilkan banyak lubang hitam kecil di momen-momen pertama Big Bang. Lubang hitam ini Bukan berasal dari runtuhnya bintang, melainkan terbentuk langsung dari materi dan Kekuatan yang terkompresi dalam kepadatan tinggi akibat fluktuasi kacau pada masa-masa awal tersebut.

Cek Artikel:  Penemuan Fosil Trilobit Ungkap Struktur Kepala dan Pelengkap Baru yang Mengejutkan

Hawking menyatakan lubang hitam ini, yang ukurannya Bisa sekecil asteroid, akan perlahan-lahan menghilang melalui apa yang disebut radiasi Hawking dan mungkin terlihat di alam semesta Begitu ini. Tetapi, puluhan tahun survei Bukan menemukan bukti adanya lubang hitam primordial ini, sehingga Apabila mereka Eksis, mereka Niscaya hanya menyusun sebagian kecil dari Segala materi di alam semesta.

Tetapi, jumlah kecil itu sudah cukup: Para peneliti menemukan bahkan fraksi kecil lubang hitam primordial dapat tumbuh selama 100 juta tahun. Apabila lubang hitam tersebut berada di kumpulan materi terpadat, mereka dapat menyerap cukup banyak materi Kepada mencapai status supermasif pada era yang diamati JWST.

Cek Artikel:  Rupanya Bumi Pernah Mempunyai Cincin Raksasa Seperti Saturnus

Dalam skenario ini, lubang hitam raksasa Bukan tumbuh setelah pembentukan bintang dan galaksi pertama, melainkan berkembang secara paralel dengan mereka. Mereka akan memperoleh sebagian besar massanya selama era kegelapan kosmik, masa sebelum Terang bintang menyinari alam semesta. Ketika bintang-bintang pertama menyala, mereka akan berbagi kosmos dengan monster raksasa.

Pada tahap ini, ide ini Lagi berupa hipotesis. Para peneliti mengusulkan agar model pertumbuhan lubang hitam ini dimasukkan ke dalam simulasi perkembangan bintang dan galaksi pertama Kepada Menonton seberapa realistis skenario tersebut. Kemudian, mereka dapat membandingkan lubang hitam yang lebih realistis tersebut dengan pengamatan dan Menonton apakah ini dapat menjelaskan Asrar tersebut. (space/Z-3)

Mungkin Anda Menyukai