Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa. Foto: Dok LPS
Jakarta: Sejumlah Berita ekonomi pada Kamis, 23 Januari 2025, terpantau menjadi perhatian para pembaca Liputanindo.id. Berita itu mulai dari LPS menjamin 624 juta rekening nasabah perbankan hingga Indonesia gaungkan potensi investasi EBT dalam WEF 2025.
Berikut rangkuman Berita selengkapnya:
1. LPS Jamin 624 Juta Rekening Nasabah Perbankan
Sebanyak 624,67 juta rekening nasabah dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) hingga Desember 2024. Jumlah itu terdiri dari 608,85 juta rekening nasabah bank Lumrah dan 15,82 juta rekening nasabah Bank Perekonomian Rakyat (BPR).
Baca Berita selengkapnya di sini.
2. Pertumbuhan Tabungan di Bank Bakal Berkurang Gegara Pelemahan Daya Beli
Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa menuturkan, daya beli masyarakat diperkirakan Lagi akan rendah di semester I-2025. Hal itu menurutnya bakal tercermin dari besaran Biaya Pihak Ketiga (DPK) atau tabungan di perbankan yang diperkirakan akan tumbuh Tetapi melambat.
Baca Berita selengkapnya di sini.
(Orang menabung di bank. Foto: MI/Adam Dwi)
3. Fulus Beredar di Indonesia Letih Rp9.210 Triliun
Likuiditas perekonomian atau Fulus beredar dalam Definisi luas (M2) pada Desember 2024 tetap tumbuh. Posisi M2 pada Desember 2024 tercatat sebesar Rp9.210,8 triliun atau tumbuh sebesar 4,4 persen (year on year/yoy), setelah pada bulan sebelumnya tumbuh sebesar 6,5 persen (yoy).
Baca Berita selengkapnya di sini.
4. Presiden Prabowo Instruksikan Negara Berhemat Rp306 Triliun
Presiden Prabowo Subianto memerintahkan negara melakukan penghematan belanja sebesar Rp306,695 triliun. Penghematan itu bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 sebesar Rp256,10 triliun dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp50,595 triliun.
Baca Berita selengkapnya di sini.
5. Indonesia Gaungkan Potensi Investasi EBT dalam WEF 2025
Pada perhelatan World Economic Lembaga (WEF) 2025, Indonesia memainkan peran Krusial dalam pembahasan isu-isu strategis terkait dengan pengembangan Daya Bersih dan investasi Dunia. Menteri Investasi, Rosan Roeslani, mengaku Indonesia Lagi menghadapi tantangan Demi investasi di bidang Daya, salah satunya terkait perizinan yang menjadi keluhan para investor.
Baca Berita selengkapnya di sini.