Literasi Keuangan Pelaku UKM Lagi Rendah

Literasi Keuangan Pelaku UKM masih Rendah
Sejumlah peserta pelatihan literasi keuangan yang digelar Finance&(DOK/FINANCE&)

BANYAKNYA jumlah pelaku usaha kecil menengah (UKM) di Indonesia Kagak diikuti dengan tingginya literasi keuangan dan akses terhadap layanan keuangan (financial inclusion). Hal ini mengakibatkan banyaknya UKM sulit berkembang secara strategis.

Demikian disampaikan praktisi dan pengajar keuangan bisnis, Yuszak, dalam keterangannya di Bandung, Kamis (27/3).

Dia menjelaskan, Indonesia dikenal sebagai salah satu negara dengan ekosistem UKM terbesar di dunia. Menurut data Kementerian Koperasi dan UKM, jumlah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia telah mencapai lebih dari 65 juta unit usaha.

Jumlah ini menyerap Sekeliling 97% tenaga kerja nasional dan menyumbang lebih dari 60% Produk Domestik Bruto (PDB) negara. “Tetapi di balik Bilangan yang luar Lazim itu, terdapat tantangan besar,” katanya.

Salah satunya yakni rendahnya literasi keuangan dan akses terhadap layanan keuangan (financial inclusion) Membangun banyak UKM sulit berkembang secara strategis.

Cek Artikel:  Dedi Mulyadi Lakukan Sejumlah Mitigasi Bencana

Menurut Yuszak yang juga pendiri Finance&, kondisi ini Membangun banyak pelaku usaha Kagak Mempunyai pemahaman utuh tentang kondisi keuangannya sendiri. Mereka kesulitan mengambil keputusan berbasis data.

“Mereka belum Mempunyai peta jalan yang Jernih Kepada bertumbuh secara sehat dan berkelanjutan,” katanya.


Peluncuran Finance&


Memperhatikan kondisi tersebut, Finance& Formal diluncurkan sebagai solusi strategis dan pendamping keuangan bisnis bagi brand lokal Indonesia.

Ahli yang sering disapa coach Yuszak ini mengatakan, Finance& membawa visi besar yakni mendampingi local brand Indonesia Kepada bertumbuh sehat, kuat, dan tembus ke level yang lebih tinggi bahkan Bisa Bertanding secara Dunia.

“Sudah saatnya kita ubah stigma UKM dari sekadar usaha kecil menjadi local brand yang punya potensi luar Lazim. Mereka bukan sekadar pelaku usaha, tapi calon pemimpin industri,” ucapnya.

Cek Artikel:  Tebing Setinggi 20 Meter Longsor Tutup Jalan Alternatif Tasikmalaya-Garut

Berbeda dari pendekatan konsultasi keuangan konvensional, Finance& hadir dengan solusi yang komprehensif, ilmiah, dan terstruktur.

“Kami membantu para pemilik bisnis Memperhatikan perusahaannya secara holistik, Kagak hanya dari sisi laporan keuangan, tapi juga strategi bisnis, struktur operasional, potensi pertumbuhan, dan risiko-risiko tersembunyi,” ungkapnya.

Pihaknya menggabungkan pendekatan scientific dan logic-based Kepada memastikan bahwa setiap keputusan yang diambil Betul-Betul berdasar pada data, insight, dan arah pertumbuhan yang Jernih. Tujuannya Kepada membantu bisnis bertumbuh secara sehat, berkelanjutan dan berdampak Konkret.

Finance&, tambahnya, Mempunyai tim yang terdiri dari para expert di bidang keuangan, investasi, akuntansi, manajemen risiko, hingga strategi bisnis. Finance& membangun ekosistem pendampingan yang Kagak hanya kuat secara kompetensi, tapi juga berakar pada nilai-nilai kebaikan.

Cek Artikel:  BPOM Dukung PT Biofarma Kembangkan Diri dalam Industri Kesehatan

“Kami Kagak sekadar bicara soal Bilangan dan profit. Kami Konsentrasi pada impact dan kebermanfaatan. Kami percaya pada nilai yang diajarkan Rasulullah, ‘sebaik-baiknya Orang adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain’. Itulah fondasi value kami di Finance&,” kata dia seraya menyebut pihaknya sudah mendampingi 500 brand lokal dan telah memberikan ilmunya kepada 10 ribu pengusaha melalui pelatihan.

Maka dari itu, Yuszak berharap Finance& Dapat memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap pertumbuhan local brand Indonesia, sekaligus memperkuat fondasi perekonomian bangsa. Dengan pendekatan yang Betul, UKM Indonesia bukan hanya Dapat bertahan tetapi Dapat tumbuh menjadi perusahaan besar yang tembus omzet triliunan rupiah, menyerap lebih banyak tenaga kerja, dan membanggakan Indonesia di Mimbar Dunia.

“Visi kami adalah menjadi Kawan perjalanan pemilik brand lokal dari awal mereka berjuang, Tiba nanti mereka Dapat menembus Bilangan Rp1 triliun revenue,” ujarnya.

Mungkin Anda Menyukai