Kehancuran akibat serangan udara Israel di Jalur Gaza. (Anadolu Agency)
Kairo: Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Libya Aguila Saleh pada hari Sabtu kemarin mendesak pembentukan Anggaran Arab-Islam Buat merekonstruksi Jalur Gaza, dengan kontribusi dari berbagai negara, organisasi, bank, dan perusahaan investasi.
Hal itu disampaikan dalam pidato Saleh di Konferensi Parlemen Arab yang diadakan di markas besar Aliansi Arab di Kairo, Mesir.
“Hari ini kita Bersua di tengah upaya paling berbahaya Buat memberantas perjuangan Palestina, menyusul pemusnahan fisik yang dialami rakyat kita di Gaza selama 15 bulan terakhir, di mana dunia menyaksikan secara langsung pembunuhan ribuan Anggota sipil yang tak berdaya — pria, Perempuan, dan anak-anak — dan penghancuran serta pembakaran Mal mereka,” kata Saleh.
Mengutip dari Anadolu Agency, Minggu, 23 Februari 2025, ia mendesak Anggota Palestina Buat menyatukan barisan dan posisi mereka di level pejabat dan rakyat, di dalam dan di luar Palestina.
Saleh juga menegaskan bahwa “persatuan front Palestina tentu saja berarti persatuan front Arab — Kagak Terdapat pilihan lain.”
“Dari platform ini, saya menyerukan kepada pemerintah Arab, dengan partisipasi negara-negara Islam dan organisasi Global, Buat mendirikan Anggaran Arab-Islam Buat Pembangunan dan Rekonstruksi Gaza, yang dikelola oleh badan tepercaya yang Bisa mengemban tanggung jawab dan kompetensi tingkat tertinggi,” ungkapnya.
Presiden Amerika Perkumpulan (AS) Donald Trump telah berulang kali menyampaikan bahwa Washington akan “mengambil alih” Gaza dan memukimkan kembali penduduknya ke negara lain Buat membangun kembali daerah kantong itu menjadi “Riviera Timur Tengah.”
Gagasan tersebut ditolak keras dunia Arab dan banyak negara lain, yang mengatakan bahwa hal itu sama saja dengan pembersihan etnis Palestina.
Usulan Trump muncul setelah perjanjian gencatan senjata mulai berlaku di Gaza pada 19 Januari, yang menghentikan serangan Israel selama 15 bulan, yang telah menewaskan lebih dari 48.300 orang dan menghancurkan daerah kantong terkepung tersebut.
Baca juga: Momen Mengejutkan: Sandera Israel Cium Kening Pejuang Hamas Ketika Dibebaskan