PENGELOLA jalan Tol Jakarta-Cikampek sempat menerapkan rekayasa Lampau lintas Musuh arah. Metode itu dilakukan karena padatnya Lampau lintas kendaraan pada musim libur panjang Isra Miraj Nabi Muhammad SAW dan Tahun Baru Imlek.
Vice President (VP) Corporate Secretary and Absah PT Jasamarga Transjawa Tol, Ria Marlinda Paallo di Cikampek, Jawa Barat, Minggu (26/1), mengatakan Musuh arah menjadi Metode Buat mengurai kepadatan arus Lampau lintas kendaraan di Tol Jakarta-Cikampek itu.
Pada Minggu ini, petugas awalnya menerapkan satu lajur Musuh arah di KM 55 hingga KM 65 arah Cikampek di ruas jalan Tol Jakarta-Cikampek. Kemudian Sekeliling satu jam berikutnya atau pada pukul 11.42 WIB, petugas memperpanjang ruas Musuh arah. Jadi, dari awalnya diterapkan Musuh arah satu lajur mulai dari KM 55 hingga KM 65, selanjutnya diperpanjang, dari KM 47 Tiba KM 65 jalan Tol Jakarta-Cikampek.
Setelah dilakukan perpanjangan Musuh arah, memasuki Minggu siang, arus Lampau lintas berangsur normal sehingga pada Minggu Sekeliling pukul 14.00 WIB, petugas menutup Musuh arah di ruas jalan tol tersebut. Ria Paallo menyampaikan bahwa penutupan atau penghentian rekayasa Musuh arah di ruas jalan Tol Jakarta-Cikampek dilakukan karena kepadatan arus Lampau lintas sudah terurai.
Sementara itu, pada musim libur panjang ini PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) mengimbau seluruh pengguna jalan Tol Trans Jawa mengutamakan keselamatan dan mengantisipasi perjalanan, Kalau mengikuti jalur Musuh arah agar memastikan tetap berada pada jalur yang ditetapkan dan Kalau mengalami kondisi darurat agar menggunakan bahu jalan bagian dalam. (Ant/H-3)
