BADAN Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) menyatakan pemerintah dan sejumlah pihak terkait menjamin keamanan dan kenyamanan wisatawan yang menghabiskan liburan Natal dan Tahun Baru di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
BOPLBF telah mengelar Lembaga Stakeholder Kolaborasi dan Jejaring Tata Kelola Kepariwisataan dan Persiapan Pantauan Jelang Libur Natal dan Tahun Baru 2024/2025 di NTT. Lembaga ini bertujuan meningkatkan sinergi antar pemangku kepentingan di industri kepariwisataan di Daerah Nusa Tenggara Timur.
Plt Direktur Istimewa BPOLBF, Fransiskus Xaverius Tegar, memastikan Seluruh pihak, Bagus pemerintah dan pelaku wisata, akan memberikan rasa Terjamin bagi wisatawan dan masyarakat selama libur Nataru 2024/2025 di Labuan Bajo dan Daerah lain di Nusa Tenggara Timur.
“Kita berharap Nataru ini Mempunyai Dampak yang Bagus terutama dari sisi ekonomi, keamanan dan kenyamanan bagi wisatawan dan masyarakat pada umumnya dan kami harapkan pertemuan ini menjadi sinergi yang Bagus. Kami juga Mau memastikan bahwa isu strategis ini mendapatkan respons rencana kerja, rencana aksi, paling Kagak beberapa pihak telah membentuk posko-posko Nataru,” tegas Frans, Senin (16/12).
Sementara itu, Kepala Stasiun Meteorologi Kelas II Eltari Kupang Sti Nenotek, mengatakan BMKG akan memberikan layanan informasi cuaca bersifat tematik kepada masyarakat dan stakeholder. Ia menegaskan agar masyarakat lebih memperhatikan kondisi cuaca di NTT dan terutama di Labuan Bajo dan sekitarnya Demi aktivitas wisata.
“Demi mendukung kegiatan Posko Nataru 2024/2025, BMKG memberikan layanan informasi cuaca bersifat tematik kepada masyarakat Standar dan stakeholder. Penyebarluasan Informasi Peringatan Awal Cuaca Ekstrem Nowcasting dan stasiun koordinator BMKG di Daerah kerjanya melalui website BMKG,” Jernih Siti, Senin (16/12).
Kesiagaan layanan selama Libur Nataru 2024/2025 juga dilakukan melalui beberapa strategi yang disiapkan Demi persiapan libur Nataru 2024/2025, Merukapan dengan mendirikan Posko Libur Nataru.
Bandara Komodo menyiapkan Posko Nataru yang beranggotakan Tim Terpadu seluruh Airlines, pihak keamanan, Airnav, BMKG, Imigrasi Bea Cukai, Basarnas, Pertamina, dan BPOLBF. Posko Bandara akan beroperasi dari Rontok 18 Desember 2024 hingga 05 Januari 2025.
KSOP Labuan Bajo juga akan menyediakan posko Nataru di Daerah Marina pada periode 18 Desember 2024 hingga 08 Januari 2025. KSOP sendiri sangat terbuka Demi membagikan data pergerakan penumpang selama Nataru.
Selain itu, Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) juga telah membentuk posko nataru di ruang Tourism Information Center (TIC) Kantor BPOLBF yang akan beroperasi dari 18 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025.
Satgas Nataru
Sebelumnya, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) pada 6 Desember 2024 Lampau telah menerbitkan Surat Keputusan Sekretaris Kementerian Pariwisata Nomor SKET/5/HK.01.02/S/INS/2024 tentang Satuan Tugas Manajemen Krisis Libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
Pembentukan Satgas Nataru 2024/2025 ini bertujuan Demi memitigasi segala bentuk potensi krisis alam mengingat Unsur iklim dan cuaca ekstrim selama November hingga Maret, sementara potensi peningkatan kunjungan wisatawan di Daerah NTT juga terjadi. Jaminan keamanan dan keselamatan bagi para wisatawan dan masyarakat selama libur Nataru perlu menjadi perhatian dan kerja kolaboraktif segenap pihak dan otoritas terkait.
Labuan Bajo sendiri sebagai hub atau pusat pariwisata NTT sudah tiga tahun belakangan ini telah menjadi salah satu destinasi yang dituju wisatawan Demi berlibur Demi hari raya. Selain Labuan Bajo, beberapa Daerah di NTT juga menjadi tujuan libur hari raya seperti, Kabupaten Flores Timur yang setiap tahun menjadi tujuan libur Paskah dengan prosesi Semana Santa.
Rangkaian perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025 yang juga berlangsung selama sepekan berpotensi membawa peningkatan kunjungan wisatawan yang menggunakan waktu cuti akhir tahun mereka Demi mengunjungi NTT. Selain wisatawan, arus mudik Nataru juga memerlukan langkah antisipasi mengingat NTT adalah salah satu provinsi dengan jumlah pemeluk Kristen terbesar di Indonesia, Merukapan sebanyak 5.102.281 jiwa pemeluk Katolik dan Kristen Protestan, sehingga Nataru adalah kesempatan bagi para perantau Demi pulang dan merayakan hari raya ke daerahnya masing-masing. (MM/J-3)