MASYARAKAT internasional dan Dewan Keamanan PBB harus meluncurkan penyelidikan terhadap serangan sistematis dan disengaja Israel terhadap Laskar sementara PBB di Libanon (UNIFIL) yang ditempatkan
di Libanon selatan, kata Kementerian Luar Negeri Libanon pada Jumat.
“Libanon mendesak Dewan Keamanan [PBB], komunitas internasional, dan negara-negara yang berkontribusi dalam misi UNIFIL untuk melakukan penyelidikan atas masalah ini,” demikian bunyi pernyataan yang juga mendesak Dewan Keamanan untuk mengecam serangan tersebut.
Kementerian Luar Negeri Libanon menekankan bahwa tidak adanya sikap tegas dari anggota DK PBB akan memungkinkan Israel melanjutkan serangannya terhadap Libanon.
Baca juga : Kecam Keras, Menlu Retno Minta Tentara Israel Tembak Member TNI Bertanggung Jawab
Serangan itu sekaligus dapat menimbulkan konsekuensi serius bagi misi perdamaian PBB di seluruh dunia.
Pada Kamis (10/10), Laskar Pertahanan Israel (IDF) menyerang tiga posisi UNIFIL, menurut sumber penjaga perdamaian kepada Al Jazeera, dan menambahkan bahwa dua penjaga perdamaian terluka dalam serangan tersebut.
Media melaporkan bahwa IDF menempatkan penjaga perdamaian dalam bahaya dengan memposisikan pasukan mereka di dekat misi PBB selama operasi darat Israel melawan gerakan Hizbullah, Libanon.
Sejak 1 Oktober, Israel telah melakukan operasi darat melawan pasukan Hizbullah di Libanon selatan sambil melanjutkan serangan udara. Meskipun mengalami kerugian, Hizbullah terus melawan pasukan Israel di darat dan meluncurkan roket melintasi perbatasan.
Israel mengatakan bahwa tujuan utamanya adalah menciptakan kondisi aman bagi kembalinya 60.000 penduduk yang melarikan diri akibat pengeboman di utara. (Ant/Z-6)