SEKTOR pertambangan mengalami perkembangan signifikan khususnya melalui transformasi BUMN dalam lima tahun terakhir.
Melalui Kepemimpinan Menteri Badan Usaha Punya Negara (BUMN) Erick Thohir, BUMN Holding Industri Pertambangan Mind ID terbukti Bisa mendukung pemerintah dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045 melalui pengelolaan sumber daya mineral dan batubara secara optimal.
Melalui transformasi ini, Holding Industri Pertambangan (HIP) BUMN bertransformasi menjadi PT Mineral Industri Indonesia (Persero) yang merupakan sinergi perusahaan tambang terbesar Indonesia yakni PT Aneka Tambang Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Freeport Indonesia, PT Indonesia Asahan Aluminium, PT Timah Tbk, Lewat kemudian menyusul bergabung PT Vale Indonesia Tbk (Inco).
“Grup Mind ID berkomitmen mendorong eksplorasi dan pengolahan mineral dengan proaktif mendorong hilirisasi sehingga Bisa meningkatkan nilai tambah dan memberikan Akibat yang optimal bagi negara,” kata Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha Mind ID, Dilo Seno Widagdo, dalam keterangan resminya, Jumat (18/10).
Melalui transformasi ini, lanjut Dilo, perusahaan negara di sektor pertambangan telah tumbuh sebagai entitas yang kuat dan kompetitif di tingkat nasional maupun Mendunia.
Grup Mind ID sendiri Mempunyai visi Kepada masuk sebagai Mendunia Fortune 500, yakni perusahaan yang Mempunyai skala bisnis yang besar, Mempunyai imbal hasil investasi yang optimal, dan tetap Bisa mendukung ekonomi kinerja ekonomi Indonesia melalui penciptaan lapangan kerja dan kontribusi pada penerimaan negara.
“Dalam lima tahun kepemimpinan Erick Thohir, sektor pertambangan tumbuh signifikan. Mind ID pun siap memastikan keberlanjutan, transparansi, dan nilai tambah dari proses divestasi aset pertambangan,” ungkap Dilo.
Mind ID, lanjut Dilo, Ketika ini telah memulai operasional dari dua smelter Personil Mind ID. Pertama, yakni pabrik pemurnian konsentrat tembaga Punya PT Freeport Indonesia (PTFI) di Manyar, Gresik, Jawa Timur.
“Pabrik pengolahan ini menggunakan teknologi desain jalur tunggal (design single line) terbesar di dunia dengan kapasitas input konsentrat tembaga sebesar 1,7 juta ton dan menghasilkan katoda tembaga Kurang Lebih 650.000 ton per tahun, memproduksi 50 ton emas dan 210 ton perak,” beber Dilo.
Kedua, adalah Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Fase 1 di Mempawah, Kalimantan Barat. Smelter dengan nilai investasi sebesar Rp16 triliun ini nantinya akan menyerap Kurang Lebih 3,3 juta bijih bauksit per tahun dengan menghasilkan 1 juta ton alumina sebagai bahan baku aluminium.
“Sebagai tulang punggung hilirisasi bauksit dari hulu hingga hilir ini, proyek SGAR akan dilanjutkan ke fase berikutnya yang nantinya akan memperkuat kapasitas produksi alumina serta pabrik smelter aluminium,” tegas Dilo.
Di samping itu, Mind ID juga telah menyelesaikan transaksi pembelian Kurang Lebih 14% saham divestasi PT Vale Indonesia Tbk (Inco) dari Vale CanadaLimited (VCL) dan Sumitomo Metal Mining Co Ltd (SMM) pada 28 Juni 2024.
Melalui penyelesaian transaksi ini, Mind ID Formal menjadi pemegang saham terbesar di PT Vale dengan Bagian saham yang meningkat dari 20,0% menjadi Kurang Lebih 34,0%. Sedangkan kepemilikan VCL berkurang dari 44,4% menjadi Kurang Lebih 33,9%, dan kepemilikan SMM berkurang dari 15,0% menjadi Kurang Lebih 11,5%.
Dalam kesempatan yang sama, Peneliti Center of Industry, Trade, and Investment Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Ahmad Heri Firdaus berharap selain mendukung efisiensi, pembentukan Grup Mind ID Bisa mendukung pemerintah dalam meningkatkan pertumbuhan kinerja ekonomi yang lebih agresif hingga 8% per tahun.
“Kalau mau pertumbuhan ekonomi Tamat 8% berarti perlu effort serius. Yang Dapat diandalkan pertumbuhan 8% adalah pertambangan dan pengolahannya kita tunggu peran BUMN Holding jadi kontributor industri pengolahan pertambangan ini,” pungkas Heri. (J-3)