Ilustrasi. Foto: Freepik.
Jakarta: Turki berhasil menurunkan tingkat inflasi tahunannya Kepada bulan kesepuluh berturut-turut pada Maret 2025, mencapai 38,1 persen. Bilangan ini merupakan tingkat terendah sejak Desember 2021, setelah turun dari 39,1 persen pada Februari.
Melansir Xinhua, Jumat, 4 April 2025, Indeks Harga Konsumen (IHK) naik 2,46 persen pada Maret, setelah naik sebesar 2,27 persen pada Februari. Harga produsen juga menunjukkan peningkatan, naik sebesar 1,88 persen bulan ke bulan. Peningkatan tahunan harga produsen mencapai 23,50 persen.
Sektor pendidikan mencatatkan kenaikan tahunan tertinggi pada Maret, dengan harga melonjak sebesar 80,42 persen. Disusul oleh sektor perumahan, yang mengalami kenaikan sebesar 68,63 persen, dan Grup minuman beralkohol dan tembakau, yang mengalami peningkatan sebesar 46,74 persen.
Ilustrasi. Foto: Freepik
Memperketat kondisi keuangan
“Kami berharap Akibat fluktuasi pasar baru-baru ini terhadap inflasi akan terbatas dengan memperketat kondisi keuangan. Kami akan Maju menggunakan Segala alat kebijakan kami dengan koordinasi yang kuat sejalan dengan tujuan stabilitas harga kami,” ujar Menteri Keuangan dan Keuangan Turki, Mehmet Simsek, mengatakan melalui platform media sosial X.
Wakil Presiden Turki, Cevdet Yilmaz, juga menulis di platform X mengenai tingkat inflasi Maret. “Proses disinflasi dimulai pada Juni tahun Lewat dan efeknya berlanjut pada Maret, menandai 10 bulan yang Kagak terputus. Inflasi konsumen turun menjadi 38,1 persen per tahun pada Maret, menandai penurunan 37,4 poin sejak Juni 2024, ketika disinflasi dimulai.”
Turki telah bergumul dengan inflasi yang meningkat selama bertahun-tahun. Pada Januari, bank sentral Turki Meningkatkan perkiraan inflasi akhir 2025 menjadi 24 persen, naik tiga poin persentase dari perkiraan sebelumnya. (Laura Oktaviani Sibarani)