Letih Tujuan Keuangan, OJK Dorong Generasi Muda Pahami Keuangan Digital

Kepala Eksekutif Pengawas Hasil karya Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto OJK Hasan Fawzi. Foto: dok OJK.

Palangkaraya: Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Lalu meningkatkan literasi keuangan digital masyarakat, agar dapat memahami manfaat, risiko, serta produk dan layanan aset keuangan digital, termasuk aset kripto yang Krusial dalam perencanaan masa depan. 

Kepala Eksekutif Pengawas Hasil karya Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto OJK Hasan Fawzi menekankan pentingnya literasi keuangan digital bagi pelajar dan mahasiswa sebagai bagian dari upaya pemberdayaan masyarakat di era keuangan digital.

Ia berharap agar masyarakat Mempunyai kemampuan mengenali risiko, mengambil keputusan dan langkah yang Benar dalam menggunakan layanan keuangan digital, serta keputusan investasi yang lebih cerdas dan sifatnya jangka panjang. 

Cek Artikel:  Bandara Juanda Tambah Empat Rute Baru

“Tentu ini Enggak terlepas dari adanya Fakta, kita Enggak Bisa memungkiri kalau dibandingkan dengan kelas aset lain, dalam beberapa tahun terakhir memang potensi keuntungan yang diberikan oleh aset kripto ini paling tinggi, dibanding kelas aset yang lainnya, katakanlah emas, properti, saham, dan sebagainya, Tetapi juga Mempunyai risiko investasi yang tinggi,” kata Hasan dalam kuliah Biasa di Universitas Palangkaraya, dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu, 15 Februari 2025.

Lebih lanjut, Hasan menyampaikan generasi muda harus dapat memahami profil dan kebutuhan diri sendiri, sehingga produk dan layanan keuangan digital yang dipilih dapat disesuaikan dengan kebutuhan dalam rangka mencapai tujuan keuangan yang diharapkan.
 

Cek Artikel:  Kemenhub Sediakan 3.500 Kursi Bus Mudik Gratis di Nataru 2024, Ini Langkah Daftarnya


(Kuliah Biasa di Universitas Palangkaraya. Foto: dok OJK)
 

Bekali literasi keuangan digital

Wakil Rektor Universitas Palangkaraya mengatakan mahasiswa dan pelajar perlu dibekali dengan literasi keuangan digital agar dapat Mempunyai pemahaman yang Berkualitas. “Hal tersebut agar terhindar dari risiko dalam memilih investasi, terutama keuangan digital,” tuturnya.

Menurut data Bappebti pada 2024, nilai transaksi aset kripto melonjak tajam hingga mencapai Rp650,61 triliun atau naik sebesar 335,91 persen (yoy) dari 2023. Aset kripto juga Mempunyai tingkat risiko yang tinggi, seperti fluktuasi harga serta adanya praktik penipuan atau scam.

Adapun, kegiatan Kuliah Biasa yang diselenggarakan OJK diharapkan dapat meningkatkan wawasan dan pemahaman generasi muda mengenai keuangan digital dengan Berkualitas serta memahami produk dan layanan jasa keuangan, manfaat, dan risikonya.

Cek Artikel:  Fitch Beri Sinyal Kenaikan Peringkat Kredit Sri Lanka

“Sehingga, masyarakat Bisa Membikin keputusan cerdas dalam berinvestasi di era keuangan digital yang semakin masif,” papar Hasan menambahkan.

Mungkin Anda Menyukai