Lestarikan Budaya, Yuk, Kenalkan Berkebaya Sejak Pagi pada Anak

Lestarikan Budaya, Yuk, Kenalkan Berkebaya Sejak Dini pada Anak
Guru dan siswa berpose mengenakan pakaian adat dan kebaya saat parade Majemuk Tunggal Ika di SD Negeri 1 Panarung, Palangka Raya(ANTARA/Maksud Zaezar )

MENTERI Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga mengapresiasi kegiatan parade berkebaya dan mengajak para perempuan dan anak perempuan untuk mencintai dan melestarikan kebudayaan Indonesia melalui kebaya.

“Setelah perjuangan panjang, akhirnya tanggal 24 Juli ditetapkan sebagai Hari Kebaya Nasional. Maka dari itu, perjuangan ini tidak boleh kita sia-siakan. Kita harus ambil peran dalam membumikan nilai-nilai berkebaya, mengimplementasikannya di kehidupan sehari-hari,” kata Menteri PPPA pada acara Parade Kebaya Nusantara di lokasi Car Free Day FX Sudirman (21/7).

Menjelang Hari Anak Nasional (HAN) yang jatuh pada tanggal 23 Juli dan Hari Kebaya Nasional pada tanggal 24 Juli, Menteri PPPA juga mendorong para ibu dan perempuan untuk mengajarkan budaya berkebaya sejak dini pada generasi penerus bangsa.

Baca juga : Jokowi Diharapkan Hadir untuk Canangkan Hari Kebaya Nasional 24 Juli 2024

“Kegiatan ini merupakan momen yang istimewa karena secara bersamaan kita merayakan Hari Kebaya Nasional yang pertama dan Hari Anak Nasional ke-40. Kit juga mengajari anak-anak kita tentang nilai berkebaya,” jelasnya.

Cek Artikel:  Argumen Krusialnya Melatih Anak Minum dengan Gelas

Menteri PPPA menyampaikan tren kebaya selalu bergerak menyesuaikan dengan perkembangan jaman. Ketikapun, di mana pun dan siapa pun bisa mengenakan kebaya, termasuk untuk kalangan anak-anak. Menurutnya, anak-anak sebagai generasi penerus punya peranan penting dalam melestarikan warisan budaya.

“Oleh karenanya, saya berpesan kepada para ibu dan anak-anak untuk bersama mendukung budaya tersebut ditanamkan sejak dini,” ujarnya.

Baca juga : Kebaya Warisan Budaya Berbarengan Antar-Bangsa

Tak hanya sebagai identitas bangsa, menurut Bintang, berkebaya juga dapat mendukung kemajuan UMKM dan mendorong pertumbuhan ekonomi, diharapkan ke depan industri kebaya juga semakin berkembang seiring dengan penetapan hari kebaya nasional.

“Perempuan berkebaya bukan hanya menunjukan jati diri dan identitas bangsa, tetapi juga mendukung UMKM di akar rumput. Menggunakan kebaya berarti mensejahterakan para pengrajin wastra. Definisinya, kita bukan hanya membumikan budaya tapi juga turut serta mendorong pertumbuhan ekonomi bangsa,” tuturnya.

Cek Artikel:  Selalu Berulang, Ini Tanda Pembeda Kejang Epilepsi dengan Bukan Epilepsi

Menuju Hari Anak Nasional, Menteri PPPA turut mengajak seluruh pihak untuk mendukung pemenuhan hak dan perlindungan khusus anak. Hal tersebut diharapkan bisa mewujudkan anak tumbuh sehat, ceria, kreatif dan memanfaatkan waktu luangnya untuk kegiatan yang positif.

Baca juga : Tips Bagi Orangtua untuk Membentuk Kasih Anak pada Budaya Tradisional

Pada kesempatan yang sama, Ketua Timnas Kebaya Indonesia, Lana Koentjoro mengapresiasi Menteri PPPA dan pemerintah yang telah mendukung pengusulan Hari Kebaya Nasional secara perdana pada 24 Juli.

“Sepanjang perjuangan kami untuk mewujudkan Hari Kebaya Nasional, sangat banyak dukungan pemerintah yang kami terima, bersamaan dengan dukungan komunitas, akademisi dan semua pecinta kebaya tentunya,” katanya.

Lana mengungkapkan kegiatan parade kebaya nusantara yang diselenggarakan pada Minggu (21/7) kemarin dalam rangka merayakan Hari Kebaya Nasional dan Hari Anak Nasional yang melibatkan 8 provinsi secara serentak.

Baca juga : Selamat Hari Kartini 2024! Kenali Perkembangan dan 5 Jenis Kebaya di Indonesia

Cek Artikel:  Amankah Menyusui Kalau Eksis Darah Dalam ASI Simak Penjelasannya

“Kami mengadakan parade kebaya nusantara bersama-sama dengan beberapa daerah yang juga mengadakan kegiatan yang sama. Mulai dari Aceh, Surabaya, Kalimantan, Sulawesi Selatan dan kota-kota lain. Jadi totalnya ada 70.000 orang lebih yang hadir merayakan bersamaan dengan kita,” kata Lana.

Lana menyampaikan bahwa saat ini Kebaya sedang diajukan sebagai warisan budaya tak benda ke UNESCO dan akan diumumkan pada bulan Desember 2024. Mendukung upaya tersebut, pada tanggal 24 Juli akan diselenggarakan perayaan Hari Kebaya Nasional.

Sementara itu, Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), Cemburuni Dewi Wanti menyampaikan Hari Kebaya Nasional menjadi bukti legitimasi dan eksistensi perempuan Indonesia yang telah mengambil peran dalam perjuangan bangsa.

“Ke depan (kebaya) akan terus ikut serta dalam warisan budaya. Mari sama-sama kita lestarikan dan budayakan kebaya demi mempertahankan jati diri bangsa Indonesia,” ajakny. (H-2)

 

Mungkin Anda Menyukai