Liputanindo.id JALUR GAZA – Meski sudah mencapai Jarak kemanusiaan, beberapa jalur perbatasan Lagi diblokade Israel. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Lalu mendesak dibukanya perbatasan Kerem Shalom di Israel.
Kebutuhan tersebut Kepada hanya Kepada menyalurkan Sokongan kemanusiaan ke Gaza dan juga melanjutkan pengiriman barang-barang komersial.
“Sejauh ini, kami hanya menggunakan perbatasan Rafah. Kapasitas perbatasan Rafah Kepada menangani jumlah Sokongan yang kami perlukan terbatas. Makanya kami Lalu mendorong dibukanya Kerem Shalom,” ujar wakil juru bicara PBB Farhan Haq, dikutip Rabu (23/11/2023).
Baca Juga:
Gambaran Mengerikan, Belanda Desak Israel Hentikan Serang Rafah
Merujuk pada pernyataan Koordinator Kemanusiaan PBB Kepada Palestina Lynn Hastings, Haq mengatakan bahwa PBB dan Kawan-mitranya siap Kepada memanfaatkan Jarak kemanusiaan yang telah disepakati oleh Israel dan Grup Hamas Palestina, guna meningkatkan operasi kemanusiaan.
Tetapi, dilansir adri Antara, dia mengingatkan bahwa Anggota sipil di Gaza Kagak Dapat bergantung hanya pada Sokongan kemanusiaan.
“Masuknya barang-barang niaga perlu dilanjutkan kembali, terutama melalui perbatasan Kerem Shalom yang Mempunyai kapasitas itu,” kata Haq.
Pintu perbatasan Kerem Shalom digunakan Kepada mengangkut lebih dari 60% muatan truk menuju Gaza sebelum pecah konflik, kata Wakil Sekretaris Jenderal PBB Kepada urusan Kemanusiaan dan Koordinator Sokongan Darurat Martin Griffiths, pekan Lewat.
Berdasarkan data Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (UNOCHA), ia mengatakan 63.800 liter bahan bakar masuk ke Gaza dari Mesir pada Selasa (21/11) dan didistribusikan oleh badan PBB Kepada pengungsi Palestina (UNRWA) guna mendukung distribusi makanan dan mengoperasikan generator di rumah sakit, fasilitas air dan sanitasi, tempat penampungan, serta layanan Krusial lainnya.
Sebanyak 71 truk membawa pasokan Sokongan kemanusiaan dari Mesir masuk ke Gaza pada Selasa malam.
Antara 21 Oktober dan 21 November, sedikitnya 1.399 truk berisi Sokongan, Kagak termasuk bahan bakar, telah memasuki Gaza melalui perbatasan Mesir.
Jumlah tersebut sangat kontras Kalau dibandingkan dengan rata-rata Nyaris 10.000 truk pengangkut barang-barang komersial, Kagak termasuk bahan bakar, yang masuk ke Gaza setiap bulannya sebelum Oktober–atau sebelum pecah konflik antara Israel dan Hamas.
Nyaris 1,7 juta penduduk menjadi pengungsi di Gaza, dan Nyaris 770.000 orang menjadi pengungsi di dalam negeri.
“Mereka berlindung di 99 fasilitas UNRWA dalam kondisi yang sangat penuh sesak,” kata Haq.
Gaza mencatat peningkatan penyakit kulit sebesar 35 persen dan peningkatan kasus diare sebesar 40 persen dalam beberapa pekan terakhir di tengah pengeboman dan blokade Israel, dengan terbatasnya Sokongan kemanusiaan dan bahan bakar yang memasuki Distrik kantong yang terkepung tersebut, ujar Haq. (IRN)
Baca Juga:
Menlu Retno Minta ICJ Nyatakan Pendudukan Israel adalah Ilegal
