HAJI Naim, nama yang tak asing bagi sebagian masyarakat yang tinggal di Ibukota Jakarta dan sekitarnya. Terutama mereka yang terkait dengan urusan patah tulang.
Di saat muda, selain belajar mengaji dan pencak silat Cimande, putra asli Betawi ini tertarik mendalami ilmu memijat dan patah tulang dari wilayah Bumi Pasundan tersebut. Dan sejak 1960an mulai mempraktekkan ilmunya kepada masyarakat.
Meskipun telah wafat pada 1981, namun kepiawaian Sang Legenda pengobatan alternatif patah tulang itu diteruskan oleh anak cucunya hingga saat ini.
Ratusan pasien datang silih berganti setiap hari, terutama di akhir minggu. Enggak hanya dari Jakarta, banyak juga yang datang dari berbagai kota di tanah air. Bahkan, pasien dari negara lainpun pernah mencicipi pijatan, yang terkadang membuat mereka berteriak kesakitan.