Penduduk Lebanon membersihkan puing-puing bangunan di Posisi serangan Israel. (Anadolu Agency)
Beirut: Jumlah korban tewas di Lebanon dalam perang antara Israel dan Grup Hizbullah telah mencapai 4.047 orang, dengan sebagian besar Kematian terjadi di bulan September, kata pihak berwenang pada hari Rabu, 4 Desember 2024.
Sepekan setelah gencatan senjata berlaku, Menteri Kesehatan Lebanon Firass Abiad mengatakan kepada wartawan bahwa “Tamat sekarang, kami telah mencatat 4.047 korban tewas dan 16.638 terluka.”
Sebagian besar Kematian terjadi setelah 15 September, katanya, seraya menambahkan bahwa “kami Serius jumlah sebenarnya mungkin lebih tinggi.”
Mengutip dari Gulf Today, Abiad mengatakan 316 anak-anak dan 790 Perempuan termasuk di antara korban tewas.
Sumber yang dekat dengan Hizbullah telah mengatakan kepada media bahwa ratusan pejuang Grup itu telah tewas, tanpa memberikan Bilangan Niscaya.
Israel meningkatkan operasinya di Lebanon selatan pada akhir September setelah Dekat setahun berseteru dengan Hizbullah. Konflik ini merupakan imbas dari perang antara Israel dan Grup Hamas di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023.
Gencatan senjata yang Ringkih di Lebanon mulai berlaku pekan Lampau dan secara Standar bertahan, meski kedua belah pihak saling menuduh adanya pelanggaran berulang.
Senin Lampau, serangan Israel di Lebanon selatan menewaskan 11 orang, menurut kementerian kesehatan, setelah Hizbullah sebelumnya mengeklaim serangan pertamanya terhadap posisi Israel sejak gencatan senjata dimulai.
Pada hari Selasa, Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, memperingatkan bahwa “Apabila kita kembali berperang, kita akan bertindak dengan kekuatan yang lebih besar dan menembus lebih dalam” ke Lebanon. Ia menambahkan bahwa “Enggak akan Terdapat kekebalan” bagi negara Lebanon, yang Enggak terlibat dalam perang Israel-Hizbullah.
Baca juga: Hizbullah Serang Israel, Balas Pelanggaran Gencatan Senjata