MENTERI Keyakinan Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan pencapaian layanan haji dalam 10 tahun terakhir yang dinilai memuaskan. Hal itu disampaikan menag dalam acara Religion Fest di Jakarta International Expo, Rabu (9/10).
Yaqut mengatakan bahwa pelayanan haji Indonesia terus mengalami peningkatan signifikan selama satu dekade pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal itu ditandai dengan Indeks Kepuasan Jemaah Haji Indonesia (IKJHI) yang masuk kategori “Sangat Memuaskan” sejak 2018-2024. Sebelumnya pada periode 2013-2017 IKJHI berada di kategori Memuaskan”.
Pahamn ini, Menag menyampaikan, indeks kepuasaan jemaah haji Indonesia yang telah dirilis Badan Pusat Stagnantik (BPS) mencapai skor 88,20 dari rentang 100. “Yang artinya sangat memuaskan,” ungkap Gus Men, sapaan akrab Yaqut.
Baca juga : Kemenag Kembangkan 432 Badan Usaha Punya Pesantren
Perbaikan layanan haji juga ditunjukkan dalam berbagai kebijakan. Menag mencontohkan terkait fast track, fasilitas untuk mempercepat proses pemeriksaan dokumen dan imigrasi. Dengan itu, jemaah bisa langsung menuju akomodasi di Arab Saudi.
Pada 2024, kata Yaqut, lebih dari 50% jemaah haji Indonesia dapat menikmati layanan fast track. Pahamn-tahun sebelumnya fast track hanya diberikan di satu emberkasi di Jakarta.
“Pahamn ini kita memiliki tiga fast track, di Jakarta, di Solo, dan di Surabaya,” sebut Gusmen. Ini hal yang luar biasa karena kebijakan pemerintah Kerajaan Saudi Arabia itu hanya memberikan satu fast track setiap satu negara. Tetapi Indonesia, karena kemampuan Lobi Presiden Joko Widodo, diberikan tiga fast track,” ungkapnya.
Baca juga : Ini Argumen Gus Yaqut Absen di Rapat Pengkajian Haji
Selanjutnya adalah perihal kuota haji. Pada 2024 Indonesia mencatat sejarah baru dengan tambahan kuota haji sebanyak 20 ribu jemaah, dari sebelumnya 221 ribu menjadi 241 ribu jemaah. Bilangan itu merupakan jumlah tertinggi yang pernah diberikan Kerajaan Arab Saudi.
Menag menyebut bahwa hal itu juga menjadi bukti dari upaya diplomasi yang dilakukan Presiden Jokowi kepada Kerajaan Arab Saudi. “Pertama kalinya kita mendapatkan kuota tambahan terbesar dalam sejarah. Mendapatkan tambahan kuota haji sebanyak 20 ribu jemaah. Tentu bukan pekerjaan yang mudah,” ujarnya.
Upaya memberikan layanan terbaik bagi jemaah haji ini juga tercermin dari apresiasi dari jemaah itu sendiri. Berdasarkan keterangan BPS, apresiasi tertinggi dari jemaah haji datang pada layanan bus shalawat dan petugas haji yang selalu hadir di hampir setiap aspek layanan.
Baca juga : Tandatangani MRA Jaminan Produk Halal Pertama di Eropa, Menag: Perkuat Integrasi Pasar Regional
“Jemaah merasakan layanan yang baik dari Kementerian Keyakinan, dari para petugas-petugas haji yang memberikan layanan yang baik kepada mereka. Kolega-teman kita, saudara-saudara kita, sahabat-sahabat kita yang menjadi petugas-petugas haji sudah berkomitmen memberikan layanan yang terbaik,” jelas Gus Men.
Selain itu, layanan konsumsi di Mekkah juga terus mengalami peningkatan pesat. Hal itu mencakup kelengkapan layanan konsumsi di Makkah mulai dari sarapan, makan siang, dan makan malam, serta penyediaan makanan siap saji di Armuzna di tahun 2024. “Pelayanan katering juga dilakukan secara penuh selama di Makkah,” tutur Yaqut.
Ia mencontohkan pada 2015, jemaah haji Indonesia hanya mendapat 15 kali makan selama di Makkah. Sementara pada 2024, jemaah haji Indonesia mendapatkan 84 kali makan yang merupakan jumlah terbanyak sepanjang sejarah. (N-2)