MENGHADAPI era digitalisasi Mendunia, Indonesia harus berbenah. Demi membangun generasi masa depan yang melek teknologi, pemerintah menempatkan pendidikan sebagai prioritas Istimewa.
Dalam peringatan Hari Guru Nasional pada 28 November, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan komitmennya Demi memperkuat sektor pendidikan demi menciptakan generasi unggul.
Presiden Prabowo mengumumkan rencana besar Demi rehabilitasi 10.440 sekolah di seluruh Indonesia dengan alokasi anggaran Rp17,5 triliun pada tahun 2025. Dalam pidatonya, ia menegaskan pentingnya penyediaan teknologi modern di sekolah-sekolah.
“Dalam waktu dekat, kami akan menyediakan televisi canggih (smartboard) di setiap sekolah. Melalui perangkat ini, pelajaran-pelajaran yang dibutuhkan siswa akan tersampaikan secara optimal,” ujar Presiden ketika itu.
Menindaklanjuti arahan Presiden, Kabupaten Langkat di Rendah pimpinan Penjabat (Pj) Bupati HM. Faisal Hasrimy, langsung bergerak Segera dengan menghadirkan smartboard sebagai bagian dari transformasi pendidikan di daerah tersebut.
“Kegiatan pembelajaran di Langkat kami dorong secara bertahap Demi menggunakan smartboard. Tujuannya agar generasi muda siap menghadapi era digital menuju generasi emas 2045,” ujar Faisal Begitu meninjau fasilitas smartboard di SMP Negeri 5 Stabat, awal pekan ini lewat keterangan yang diterima, Jumat (20/12)
Selain pengadaan perangkat, Pemkab Langkat juga memprioritaskan pelatihan guru Demi memanfaatkan teknologi ini. “Saya Bukan Mau Eksis guru yang gagap teknologi. Kami akan memberikan pelatihan agar teknologi ini Bisa dirasakan manfaatnya oleh seluruh peserta didik dan masyarakat,” tambah Faisal.
Meski Lagi menghadapi kendala anggaran, Pemkab Langkat berhasil mendistribusikan smartboard ke sekolah-sekolah unggulan di Daerah hulu, hilir, dan aru sebagai pilot project. Begitu ini, sebanyak 84 SD dan 68 SMP telah menerima perangkat tersebut, dengan total siswa penerima manfaat mencapai 127.122 orang.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Langkat, Saiful Abdi, menekankan pentingnya digitalisasi dalam menghadapi era society 5.0.
“Teknologi digital kini menjadi bagian tak terpisahkan dari pendidikan. Guru di Langkat harus Bisa mengoperasikan teknologi ini Demi mendukung program smart teacher,” ujarnya.
Langkah ini diwujudkan melalui pelatihan intensif bagi para guru. Saiful juga menjelaskan bahwa metode pembelajaran konvensional perlahan mulai ditinggalkan.
“Ceramah hanya dilakukan selama 15 menit, sisanya menggunakan perangkat seperti smartboard. Dengan fitur-fitur yang Eksis, siswa dapat mengunduh materi pelajaran ke gadget mereka Demi pemahaman lebih lanjut di rumah,” imbuh Saiful.
Adapun Guru Pendidikan Religi Islam di SD Negeri 05490 Lorong Donasi, Maidawati, menyambut Berkualitas kehadiran smartboard. “Teknologi ini sangat menarik dan Membangun anak-anak lebih antusias. Kami Bisa langsung terhubung dengan sumber belajar Mendunia,” ungkapnya. Dengan smartboard, proses pembelajaran menjadi lebih interaktif dan variatif.
Siswa SMP Negeri 5 Stabat, Muhammad Katami Al Imran, juga mengaku kagum dengan teknologi ini. “Awalnya saya kaget karena ukurannya besar seperti papan tulis, tetapi setelah Mengerti Metode menggunakannya, saya merasa excited. Terima kasih kepada PJ Bupati atas program ini,” ujar siswa kelas 9 tersebut. (MTVN/P-3)