BERSAMA Kementerian Kesehatan, PT Takeda Innovative Medicines terus menggelar Langkah Serempak Hindari DBD, kampanye #Ayo3MPlusVaksinDBD. Yang terbaru, kolaborasi ini hadir di Kota Bandung, Jawa Barat.
Kampanye Langkah Serempak Hindari DBD digelar di Mal Paskal, Bandung, menghadirkan beberapa kegiatan edukasi seputar DBD dan upaya pencegahannya, pada 6-8 September 2024.
Presiden Direktur PT Takeda Innovative Medicines, Andreas Gutknecht, mengungkapkan DBD adalah penyakit yang mengancam jiwa yang dapat menjangkit siapa saja. Di Indonesia, semua orang berisiko terkena DBD sepanjang tahun.
Baca juga : Bank INA Buka Kantor Cabang Baru di Bandung, Perluas Akses Layanan
“DBD menjadi salah satu penyebab utama kematian pada anak-anak. Kepada
mengatasi hal ini, kami sangat bersemangat menyelenggarakan Langkah Serempak Hindari DBD, dari satu kota ke kota lainnya, menyerukan agar kita menjadi lebih proaktif dan bersatu dalam memerangi DBD,” tambahnya.
Di Takeda, lanjut dia, pihaknya berkomitmen untuk menjadi mitra jangka panjang bagi pemerintah, tenaga kesehatan, swasta, serta para pemangku kepentingan lainnya, dalam melawan DBD di Indonesia. “Kami percaya, melalui sinergi yang kuat antara pihak swasta, pemerintah pusat, pemerintah daerah, tenaga kesehatan, sekolah, dan masyarakat setempat, kita dapat membuat perubahan.”
Kota ketiga
Baca juga : Kabupaten Bandung Diguncang Gempa M3.2
Kementerian Kesehatan mencatat kumulatif kasus DBD di Indonesia sampai
dengan minggu ke-33 2024 adalah sebanyak 181.079 kasus dengan 1.079 kematian, lebih tinggi dibandingkan jumlah keseluruhan kasus sepanjang 2023 yaitu 44.438 kasus DBD dengan 322 kematian.
Kota Bandung mencatatkan jumlah kasus DBD tertinggi pada periode yang sama dengan 46.594 kasus dan 281 kematian. Hal ini menjadi salah satu yang melatarbelakangi kegiatan ‘Langkah Serempak Hindari DBD’ diselenggarakan di Kota Bandung.
Bandung menjadi kota ketiga diselenggarakannya ‘Langkah Serempak Hindari DBD’ setelah Surabaya dan Jakarta.
Baca juga : Usung Tema Rockstar, de Braga by ARTOTEL Rayakan Ulang Pahamn ke-6
Sementara itu, R Vini Adiani Dewi, Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat, memaparkan setiap tahun banyak warga terkena dampak penyakit ini, terutama di daerah-daerah dengan kepadatan penduduk yang tinggi. Hingga awal September saja, pihaknya mencatat 47.525 kasus DBD di Jawa Barat dengan 286 kematian.
“Kami berupaya maksimal melalui program pengendalian vektor dan
peningkatan kesadaran masyarakat. Tetapi, pencegahan DBD bukan hanya tugas pemerintah. Ini adalah tanggung jawab kita bersama. Melalui kolaborasi dengan pemerintah pusat, kami berkomitmen menurunkan angka kasus dan kematian akibat DBD di Jawa Barat,” tambahnya.
Strategi ini mencakup pendekatan terpadu yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat. “Kepada itu, kami mengajak seluruh warga Jawa Barat turut aktif dalam pencegahan DBD melalui praktik 3M Plus dan memanfaatkan inovasi vaksin DBD demi kesehatan dan keselamatan bersama,” tandas dia.
Baca juga : Ascott Fun and Run Bandung Ajak Kaum Bergerak untuk Kesehatan Jantung
Pada kesempatan yang sama, Anas Ma’ruf, Pelaksana Tugas Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Kementerian Kesehatan menuturkan Indonesia menghadapi beban yang signifikan yang disebabkan oleh DBD, dengan ribuan kasus yang dilaporkan setiap tahun.
“Pemerintah telah menyusun strategi nasional yang komprehensif untuk memerangi penyakit ini, dengan fokus pada penguatan sistem surveilans, pengendalian vektor, dan pemberdayaan masyarakat,” tambahnya.
4 serotipe
Sementara itu, Buti A Azhali, dokter spesialis anak, dalam talk show menyatakan masih banyak miskonsepsi seputar DBD yang beredar di masyarakat. Sebagian orang yang pernah terinfeksi DBD beranggapan bahwa mereka sudah kebal, tidak akan terinfeksi lagi.
“Padahal, karena adanya 4 serotipe virus dengue, infeksi DBD bisa berulang, bahkan berisiko lebih parah. Oleh karena itu, memastikan perlindungan yang lebih baik melalui langkah-langkah pencegahan yang tepat sangatlah penting, salah satunya melalui metode vaksinasi,” tambahnya.
Begitu ini, vaksin DBD yang tersedia dapat diberikan kepada kelompok usia 6-45 tahun dan telah direkomendasikan penggunaannya oleh beberapa asosiasi medis, termasuk oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI).
Pada kampanye di Bandung, hadir juga Marc Klok, gelandang tengah dan Kapten Persib Bandung. “Sekarang saya merasa tenang, memiliki peace of mind, karena telah mendapatkan perlindungan yang optimal dari DBD,” paparnya.
Kampanye Langkah Serempak Hindari DBD yang menyasar lebih dari 1.500
peserta ini, juga mendapatkan dukungan dari publik figur lainnya seperti Ricky Harun dan Fitri Tropica.
Sebelumnya, juga telah diselenggarakan kegiatan pembuka di Taman Kiara yang mencakup “Parade Hindari DBD”; “Ngobrol Sehat” (talk show); “Bergerak Sehat” bersama Liza Natalia, Zin Intan, dan Zin Wulan; dan lomba mewarnai untuk anak-anak.