Langkah Mengelola Stres dengan Kegiatan Kreatif, Menurut PAFI Puncak

Liputanindo – Stres menjadi salah satu masalah yang kerap dialami oleh remaja dan orang dewasa, terutama di era modern yang penuh tekanan. Stres yang dibiarkan berlarut-larut dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan fisik. Tetapi, salah satu cara efektif untuk mengelola stres adalah dengan terlibat dalam kegiatan kreatif. 

PAFI Puncak (Persatuan Ahli Farmasi Indonesia) di pafipuncak.org mengemukakan bahwa aktivitas kreatif dapat membantu mengurangi tekanan mental, menciptakan rasa tenang, dan meningkatkan suasana hati.

Mengapa Kegiatan Kreatif Dampaktif untuk Mengelola Stres?

Menurut ahli dari PAFI Puncak, kegiatan kreatif memberikan kesempatan bagi seseorang untuk mengekspresikan diri dan melepaskan emosi secara positif. Melalui aktivitas ini, otak terstimulasi untuk fokus pada hal-hal yang menyenangkan dan berbeda dari rutinitas sehari-hari yang mungkin penuh tekanan.

“Melalui seni, musik, menulis, atau bentuk kreativitas lainnya, seseorang dapat memanfaatkan sisi emosionalnya untuk melawan stres dan memberikan jeda dari pikiran negatif,” ujar PAFI.

Berikut adalah beberapa cara kreatif yang dapat diterapkan untuk mengelola stres menurut PAFI Puncak.

1. Melukis atau Menggambar untuk Relaksasi

Melukis atau menggambar adalah bentuk terapi seni yang dapat membantu seseorang mengekspresikan emosi tanpa perlu menggunakan kata-kata. Rona dan bentuk yang dipilih saat melukis dapat menjadi cerminan perasaan dan pikiran. 

Cek Artikel:  PAFI Kota Ambon: Pionir Ciptaan Kesehatan dan Farmasi di Maluku

Aktivitas ini memungkinkan seseorang untuk lebih terhubung dengan diri sendiri, dan terbukti membantu menenangkan pikiran serta meredakan ketegangan.

“Tak perlu menjadi seniman profesional untuk mendapatkan manfaat ini. Menggambar sederhana atau bermain dengan warna sudah cukup untuk memberikan efek relaksasi,” tambah narasumber dari PAFI Puncak.

2. Menulis sebagai Terapi Emosional

Menulis adalah salah satu cara paling ampuh untuk memproses emosi. Dengan menuliskan apa yang dirasakan, seseorang bisa melepaskan beban yang ada di pikiran. Berkualitas itu menulis jurnal pribadi, cerita pendek, atau puisi, kegiatan menulis membantu meredakan stres dengan memberi ruang untuk merenung dan menemukan solusi dari masalah.

PAFI Puncak merekomendasikan teknik ini sebagai bagian dari rutinitas harian untuk memantau emosi. “Melalui menulis, kita dapat merefleksikan perasaan dan mencari tahu apa yang memicu stres. Selain itu, kegiatan ini juga dapat menjadi sarana kreativitas yang menyenangkan.”

3. Bermain Musik untuk Menenangkan Pikiran

Musik memiliki kekuatan tersendiri untuk menenangkan dan memperbaiki suasana hati. Bermain alat musik seperti gitar, piano, atau alat musik lainnya, dapat menjadi cara efektif untuk mengalihkan perhatian dari stres sehari-hari. 

Cek Artikel:  Maju Bergerak, PAFI Bondowoso Dukung Hasil karya Berbasis Teknologi Farmasi

Bagi yang tidak bisa bermain musik, mendengarkan musik instrumental yang tenang atau melodi favorit juga memberikan efek yang serupa.

Menurut PAFI Puncak, aktivitas ini dapat mengurangi hormon stres dan meningkatkan produksi endorfin, yang membuat seseorang merasa lebih rileks dan bahagia. “Melibatkan diri dalam dunia musik, baik sebagai pemain maupun pendengar, dapat memberikan pengalaman yang menyegarkan.”

4. Memasak sebagai Kegiatan Terapi

Memasak bisa menjadi bentuk terapi yang tidak hanya memberikan hasil yang menyenangkan, tetapi juga proses yang menenangkan. Menyibukkan diri dengan persiapan bahan, mencoba resep baru, dan fokus pada langkah-langkah memasak dapat mengalihkan perhatian dari masalah yang menyebabkan stres.

PAFI Puncak menambahkan bahwa memasak juga memberi kesempatan untuk berkreasi, terutama jika mencoba hidangan baru atau bereksperimen dengan rasa. Aktivitas ini memungkinkan seseorang untuk merasa lebih produktif dan bangga dengan hasil akhirnya.

5. Kerajinan Tangan sebagai Pelepas Stres

Membangun kerajinan tangan, seperti merajut, membuat perhiasan, atau mendekorasi barang-barang DIY, dapat menjadi cara menyenangkan untuk mengalihkan perhatian dari stres. Aktivitas yang memerlukan konsentrasi detail ini membantu melatih fokus dan ketenangan.

Kerajinan tangan juga memungkinkan seseorang untuk merasakan pencapaian setelah menyelesaikan sesuatu yang dibuat sendiri. Ini bisa menjadi dorongan emosional yang signifikan untuk mengatasi tekanan.

Cek Artikel:  PAFI Kabupaten Mojokerto: Melayani Indonesia dengan Sepenuh Hati

6. Menggunakan Fotografi untuk Mengekspresikan Diri

Fotografi tidak hanya sekadar mengambil gambar, tetapi juga sebagai bentuk seni yang memungkinkan seseorang mengekspresikan sudut pandangnya. Menangkap momen indah atau mencari objek yang menarik di sekitar dapat menjadi bentuk pelarian dari stres yang bermanfaat.

Menurut PAFI Puncak, fotografi membantu seseorang lebih sadar dengan lingkungan dan bisa menjadi pengingat untuk fokus pada hal-hal kecil yang positif di sekitar.

Konklusi: Kegiatan Kreatif untuk Kesehatan Mental yang Lebih Berkualitas

Mengelola stres tidak selalu memerlukan intervensi medis atau terapi formal. Kegiatan kreatif menawarkan cara yang mudah dan menyenangkan untuk melepaskan diri dari tekanan harian. 

Dengan melibatkan diri dalam aktivitas seperti melukis, menulis, bermain musik, memasak, atau berkreasi dengan kerajinan tangan, remaja maupun orang dewasa dapat menemukan cara efektif untuk mengatasi stres dan menjaga kesehatan mental.

PAFI Puncak menekankan bahwa setiap orang dapat menemukan aktivitas kreatif yang sesuai dengan minatnya dan menjadikan kegiatan tersebut sebagai bagian dari rutinitas harian untuk menjaga keseimbangan emosional. (*)

Mungkin Anda Menyukai