Langkah Kementan Menjaga Konsistenitas Pasokan dan Harga Ayam Tingkat Peternak

Langkah Kementan Menjaga Stabilitas Pasokan dan Harga Ayam Tingkat Peternak 
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Mulia Suganda(MI/HO)

LANGKAH strategis stabilisasi perunggasan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) menuai hasil, harga ayam hidup tingkat peternak lebih tinggi dari Harga Pokok Produksi (HPP) sehingga peternak mendapatkan margin keuntungan yang wajar. 

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman sebelumnya mengajak semua stakeholder perunggasan untuk membangun iklim kondusif demi mendorong pertumbuhan perunggasan nasional.

“Saya berharap nanti peternak yang kecil bisa tumbuh menjadi menengah, yang menengah tumbuh menjadi besar, dan yang besar akan menjadi semakin besar,” kata Mentan Amran saat memimpin rapat terkait regulasi perunggasan beberapa waktu lalu di Jakarta.

Baca juga : Kementan Konsistenitasi Harga Ayam Hidup untuk Lindungi Peternak dan Konsumen

Salah satu persoalan pokok perunggasan adalah fluktuasi harga dan hal ini menjadi konsen pemerintah untuk lakukan stabilisasi dengan mengkonsolidasikan pelaku usaha dan asosiasi perunggasan. 

Cek Artikel:  Kebut IKN, Presiden Teken Pepres Atur Insentif Investor

Berbagai forum rapat telah digelar oleh Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementan sejak awal September lalu, menghadirkan Badan Pangan Nasional (Bapanas), Satgas Pangan POLRI, Kemenko Bidang Perekonomian, perusahaan budidaya ayam ras dan berbagai asosiasi perunggasan. 
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Mulia Suganda menyatakan sinergi antara pelaku usaha perunggasan dan pemerintah berhasil menjaga stabilitas pasar sekaligus melindungi keberlanjutan usaha peternak mandiri. 

“Kebijakan ini penting untuk menyeimbangkan pasar dan memastikan bahwa peternak, terutama yang mandiri, tetap terlindungi dari fluktuasi harga,” ujar Mulia di Jakarta, Kamis (10/10). 

Data dari Garda Organisasi Peternak Ayam Nasional (GOPAN) menunjukkan, sejak awal Oktober 2024, harga livebird untuk ukuran 1,6-2,0 kg mengalami peningkatan bertahap. 

Cek Artikel:  Prioritaskan Aspek Keberlanjutan Lewat Kemasan Aseptik Ramah Lingkungan

Baca juga : Dari Susu Hingga Daging, Indonesia dan Vietnam Surveii Potensi Kerja Sama Peternakan

Pada 1 Oktober, harga ayam hidup berada di kisaran Rp15.500-Rp16.000, kemudian bergerak naik hingga mencapai Rp20.500-Rp21.000 per kilogram pada 9 Oktober. 

Sekretaris Jenderal GOPAN Sugeng Wahyudi menegaskan kondisi harga ayam hidup saat ini telah mencapai level di atas Harga Pokok Produksi (HPP), yang memberikan keuntungan bagi para peternak. 

“Harga ayam hidup kini mencapai Rp20.500 per kilogram. Ini adalah hasil dari upaya bersama agar harga segera naik.,” ujarnya saat dihubungi terpisah. 

Baca juga : Kementan Dorong Investasi Peternakan di Indo Livestock 2024

Sugeng juga menekankan pentingnya kolaborasi lapangan yang terus berlangsung. 

Cek Artikel:  Citroen Rakit Mobil Listrik di Indonesia, Harga Dapat Turun?

“Koordinasi di lapangan terus berjalan, dan kami rutin mengikuti rapat evaluasi yang diinisiasi Kementan melalui PKH,” tambahnya. 

Kementan optimistis dengan tren positif ini, stabilitas harga ayam hidup akan terus terjaga, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kontribusi sektor perunggasan terhadap ketahanan pangan nasional. 

Dirjen Mulia Suganda menegaskan bahwa pemantauan intensif akan terus dilakukan untuk memastikan kepatuhan seluruh pihak terhadap kebijakan ini, termasuk penegakan sanksi bagi yang melanggar. (RO/Z-1)

 

Mungkin Anda Menyukai