Langkah Awal Hindari Stroke dengan USG Karotis dan Trans Kranial

Langkah Awal Cegah Stroke dengan USG Karotis dan Trans Kranial
Deteksi dini stroke lewat USG Karotis dan Trans Kranial(Freepik)

STROKE adalah salah satu penyebab utama kematian dan kecacatan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

Kondisi ini terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu, menyebabkan sel-sel otak kekurangan oksigen dan nutrisi, yang dapat mengakibatkan kerusakan permanen pada fungsi tubuh.

Salah satu faktor risiko terbesar stroke adalah penyumbatan atau penyempitan pembuluh darah di otak dan leher, khususnya di arteri karotis.

Baca juga : Atrial Fibrilasi Tingkatkan Risiko Stroke Iskemik Hingga 5 Kali Lipat

Kepada mencegah terjadinya stroke, deteksi dini menjadi kunci, dan salah satu metode terbaik adalah dengan menggunakan USG Karotis dan Trans Kranial.

Apa Itu USG Karotis dan Transkranial?

USG Karotis adalah pemeriksaan ultrasonografi yang digunakan untuk menilai kondisi arteri karotis, yaitu pembuluh darah besar yang berada di kedua sisi leher, yang berfungsi mengirim darah ke otak.

Pemeriksaan ini menggunakan gelombang suara, untuk menghasilkan gambaran anatomi arteri karotis, dan memeriksa aliran darah melalui arteri tersebut. 

Baca juga : Menkes Guyur BPJS Rp9 Triliun untuk Deteksi Pagi Penyakit, Salah Satunya Jantung

Cek Artikel:  Penyusunan Regulasi Industri Hasil Tembakau Perlu Kajian Mendalam

USG Transkranial adalah pemeriksaan ultrasonografi yang digunakan untuk memantau aliran darah di dalam pembuluh darah otak.

Pemeriksaan ini dilakukan melalui area tengkorak yang tipis, memungkinkan dokter untuk melihat bagaimana darah mengalir di pembuluh darah otak.

Pemeriksaan ini sangat berguna untuk mendeteksi adanya kelainan pembuluh darah di otak yang mungkin menjadi penyebab stroke, seperti penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah, serta pecahnya aneurisma (pembesaran abnormal pembuluh darah).

Baca juga : Membantu Menjaga Kadar Gula Darah, Berikut 6 Minuman Sehat untuk Penderita Diabetes

Mengapa USG Karotis dan Trans Kranial Krusial?

1. Deteksi Pagi Penyempitan Arteri Karotis

Banyak kasus stroke disebabkan oleh penyempitan atau penyumbatan arteri karotis akibat penumpukan plak. Penumpukan ini menghambat aliran darah ke otak dan meningkatkan risiko terjadinya stroke. Melalui USG karotis, dokter dapat mendeteksi plak lebih awal.

Apabila ditemukan penyempitan, langkah-langkah pencegahan dapat diambil untuk mengurangi risiko stroke.

2. Identifikasi Risiko Stroke

Pemeriksaan trans kranial, membantu mendeteksi aliran darah yang abnormal di otak.

Baca juga : 6 Metode Alami Membantu Pemulihan Stroke Ala dr. Zaidul Akbar

Cek Artikel:  Pengertian Kolonialisme dan Imperialisme serta 4 Pengaruhnya dalam Sejarah

Apabila terdapat penyumbatan atau penyempitan, pemeriksaan ini dapat memberikan gambaran spesifik tentang kondisi pembuluh darah otak. 

USG Trans kranial, juga dianjurkan bagi pasien dengan riwayat stroke, migrain, perdarahan subarachnoid, dan kondisi lain yang mempengaruhi aliran darah otak. 

3. Pencegahan Komplikasi Lebih Lanjut

USG karotis dan trans kranial memungkinkan deteksi dini sehingga intervensi medis dapat dilakukan lebih cepat.

Dengan mengetahui risiko stroke sejak awal, tindakan pencegahan seperti perubahan gaya hidup, terapi obat, atau bahkan prosedur medis seperti angioplasti yaitu, prosedur medis yang digunakan untuk mengatasi penyumbatan pada pembuluh darah, atau pemasangan stent dapat dilakukan untuk mencegah komplikasi yang lebih serius.

Siapa yang Harus Menjalani USG Karotis dan Trans Kranial?

Tak semua orang perlu menjalani pemeriksaan USG karotis dan transkranial secara rutin. Tetapi, beberapa kelompok berisiko tinggi sangat disarankan untuk melakukannya, seperti:

  1. Orang dengan riwayat keluarga stroke atau penyakit pembuluh darah.
  2. Mereka yang memiliki tekanan darah tinggi, diabetes, atau kolesterol tinggi.
  3. Orang yang sudah pernah mengalami mini stroke (Transient Ischemic Attack/TIA).
  4. Pasien yang mengalami gejala seperti pusing mendadak, lemas pada satu sisi tubuh, atau gangguan bicara, yang merupakan tanda-tanda peringatan stroke.

Bagaimana Mekanisme USG Karotis dan Transkranial Dilakukan?

Mekanisme USG karotis dan transkranial relatif sederhana dan tidak menyakitkan. Pasien akan dibimbing oleh dokter untuk melakukan prosedur kedua USG ini, sebagai berikut: 

Cek Artikel:  Pertusis Mengancam Kesehatan Anak, Kenapa Harus Lekas Diobati

1. USG Karotis

Pemeriksaan dilakukan dengan menempelkan alat transduser USG, pada kedua sisi leher secara bergantian.

Transduser USG menghasilkan gambar bergerak di monitor, dan pemeriksaannya berlangsung kurang lebih 30 menit, tanpa  menimbulkan rasa nyeri.

2. USG Transkranial

Pemeriksaan dilakukan dengan menempelkan transducer USG di belakang kepala, daerah pelipis di atas tulang pipi, dan di atas kelopak mata secara bergantian.

Sama seperti USG karotis, Transducer USG menghasilkan gambar bergerak di monitor. Durasi pemeriksaan biasanya berlangsung selama 30-60 menit dan tidak menimbulkan rasa nyeri.

Sumber

  • Dunia Hospital
  • Halodoc
  • Persada hospital
  • Cleveland clinic
  • Heatlhline

Mungkin Anda Menyukai